Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

UMKM Hijau Jadi Agen Pertumbuhan Berkelanjutan

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 16 September 2025 | 20:33 WIB
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - Humas UMKM -
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - Humas UMKM -

RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengapresiasi langkah Kementerian PPN/Bappenas dalam mendukung masa depan bisnis berkelanjutan melalui pemberdayaan UMKM Hijau.
 

“UMKM hijau adalah UMKM yang mampu mengadopsi praktik ramah lingkungan. Dengan terbitnya buku putih ini, kami yakin peran UMKM sebagai agen utama pertumbuhan hijau dan inklusif, serta transisi menuju UMKM Hijau akan semakin cerah,” ujar Maman dalam acara Peluncuran Buku Putih “Mewujudkan Masa Depan Bisnis Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan UMKM Hijau” di Jakarta, Selasa (16/9).
 

Dukungan untuk Target Net Zero Emission 2045
 

Menteri Maman menegaskan, buku putih ini akan menjadi milestone dalam mewujudkan komitmen Net Zero Emission Indonesia 2045, sesuai target Presiden Prabowo Subianto dalam RPJPN 2025-2045.

Dokumen tersebut juga dapat menjadi benchmark bagi Kementerian UMKM dalam penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) klasifikasi UMKM Hijau. “Tahap awal difokuskan pada indikator, kriteria, parameter, dan tolok ukur yang relevan, dengan melibatkan berbagai pihak,” jelasnya.
 

Transformasi UMKM Butuh Dukungan
 

Menurut Maman, transformasi menuju UMKM Hijau tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan semua stakeholder, mulai dari teknologi produksi ramah lingkungan, pendampingan sertifikasi, pengolahan limbah bersama, hingga insentif keuangan dan ekonomi.
 

Selain itu, kapasitas pelaku usaha juga perlu ditingkatkan lewat pendidikan, penyediaan bahan baku organik murah, hingga kampanye reuse, reduce, recycle, re-earth dalam pemanfaatan sumber daya.
 

Tantangan Besar di Tengah Perubahan Iklim
 

Maman menyoroti sejumlah kendala yang masih membatasi daya saing UMKM, antara lain rendahnya literasi lingkungan, akses terbatas ke pembiayaan hijau, minimnya teknologi bersih, dan kurangnya pemahaman keberlanjutan.
 

“Studi IESR menunjukkan UMKM secara kolektif menyumbang 66 persen emisi. Ini tantangan besar: di satu sisi UMKM menghidupi jutaan keluarga, tapi di sisi lain kontribusi lingkungannya signifikan,” tegasnya.
 

Seimbang: Bisnis dan Kelestarian
 

Menteri Maman menekankan, masa depan UMKM harus seimbang antara keberlanjutan bisnis dan kelestarian lingkungan. 
 

“Keberlanjutan usaha yang berpihak pada lingkungan bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan agar UMKM mampu bertahan di tengah ekonomi global yang semakin berorientasi pada prinsip hijau,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: