Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Menag Nasaruddin Pimpin Rapat Perdana Amirulhajj di Jeddah

Laporan: Iyan Sopian
Sabtu, 31 Mei 2025 | 12:41 WIB
Menag Nasaruddin Umar meimpin rapat perdana Amirul Haj di Jeddah. - Foto: Dok Kemenag -
Menag Nasaruddin Umar meimpin rapat perdana Amirul Haj di Jeddah. - Foto: Dok Kemenag -

RMBANTEN.COM - Jeddah, Info Haji – Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku Amirulhajj Indonesia 1446 H/2025 M langsung tancap gas sesaat tiba di Arab Saudi. Pada Jumat (30/5), Menag memimpin rapat teknis perdana bersama rombongan Amirulhajj di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah.
 

Rapat turut dihadiri Naib Amirulhajj Romo Syafi’i, jajaran eselon I dan II Kemenag, perwakilan Badan Pengelola Haji (BPH), dan 22 Musytasyar Dini—termasuk ulama perempuan—serta tim sekretariat Amirulhajj.
 

Bukan Simbolis, Tapi Amanah Negara
 

Menag mengingatkan seluruh tim bahwa kehadiran mereka bukan sekadar simbolis.
 

“Ini bukan hanya kunjungan biasa. Kita mengemban amanah negara untuk memastikan jemaah mendapat pelayanan terbaik. Kita harus satu langkah, satu strategi, dan satu komitmen,” tegasnya.
 

Ia juga menekankan bahwa tugas Amirulhajj mencakup aspek diplomasi, penguatan reputasi pelayanan haji Indonesia, hingga respons cepat atas dinamika lapangan.
 

“Keberadaan kita harus dirasakan manfaatnya. Mari kita buktikan bahwa Amirulhajj bukan hanya nama, tapi amanah,” tandasnya.
 

Fokus Layanan Lansia dan Difabel
 

Beberapa isu strategis dibahas dalam rapat. Salah satunya terkait mobilisasi jemaah dari hotel ke Arafah, lalu ke Muzdalifah dan Mina.
 

Menag meminta perhatian serius terhadap titik-titik krusial yang rawan kemacetan dan kelelahan, khususnya bagi jemaah lansia dan difabel.

 

“Kita akan bahas tuntas skema murur, tanazul, dan safari wukuf. Ini bentuk komitmen kita memberi perlindungan kepada jemaah rentan,” jelasnya.
 

Koordinasi dengan Syarikah dan Otoritas Saudi
 

Menag juga menyampaikan hasil pertemuan dengan delapan syarikah dan Wakil Menteri Haji Arab Saudi. Pemerintah Saudi dikabarkan siap turun langsung jika penyedia layanan mengalami kendala.
 

“Ada kesepahaman yang baik. Tapi kita juga harus paham batasan hukum nasional Saudi. Maka komunikasi lintas tim sangat penting,” ujarnya.
 

Ulama Perempuan Dilibatkan Jawab Isu Privat Jemaah
 

Dalam rapat juga dibahas peran penting 22 Musytasyar Dini, sebagian di antaranya merupakan ulama perempuan. Menag menekankan pentingnya pendekatan fikih yang responsif terhadap kebutuhan jemaah perempuan.
 

“Kita harus hadir untuk menjawab persoalan privat yang selama ini sulit diungkapkan. Kehadiran ulama perempuan sangat penting,” ucapnya.rajamedia

Komentar: