Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Bupati Tangerang Letakkan Batu Pertama 51 Rumah Nelayan di Tanjung Kait

Laporan: CAREP-02
Sabtu, 12 Juli 2025 | 17:44 WIB
Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan 51 unit rumah layak huni hasil kolaborasi antara Habitat for Humanity Indonesia dan Prudential Indonesia. - Pemkab Tangerang -
Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan 51 unit rumah layak huni hasil kolaborasi antara Habitat for Humanity Indonesia dan Prudential Indonesia. - Pemkab Tangerang -

RMBANTEN.COM - Tangerang, Rumah Layak Huni – Suasana haru dan optimisme membaur di Desa Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (12/7/2025). 
 

Bupati Tangerang H. Moch Maesyal Rasyid secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan 51 unit rumah layak huni hasil kolaborasi antara Habitat for Humanity Indonesia dan Prudential Indonesia.
 

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan sektor swasta dan relawan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan keluarga prasejahtera.
 

“Ini bukan sekadar membangun rumah. Ini tentang membangun harapan dan kehidupan yang lebih layak. Terima kasih kepada Habitat dan Prudential atas komitmennya,” ujar Bupati Maesyal dalam sambutannya.
 

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Bupati menekankan bahwa proyek ini adalah bagian dari rencana besar penataan kawasan pesisir, lengkap dengan infrastruktur dasar — mulai dari penerangan, air bersih, jalan lingkungan, hingga fasilitas pendidikan dan kesehatan.
 

“Kita bangun rumahnya, kita hadirkan akses, kita dorong ekonomi dan pendidikan. Masyarakat akan mandiri jika kita hadir memberi fasilitasi yang tepat,” tegasnya.
 

110 Unit, Dua Kamar, Dibangun oleh Warga Sendiri
 

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Habitat for Humanity Indonesia, Erwin Sulaksono, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari pembangunan 110 unit rumah di kawasan pesisir Tanjung Kait, yang semuanya dibangun dengan pendekatan swadaya berbasis komunitas.
 

“Rumah yang dibangun berukuran 30 meter persegi, terdiri dari dua kamar, ruang keluarga, dan dapur. Warga ikut terlibat langsung agar tumbuh rasa kepemilikan,” jelas Erwin.
 

Lebih dari 1.300 rumah telah dibangun Habitat di wilayah Mauk dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya rumah, mereka juga mengembangkan infrastruktur pendukung seperti tanggul, dermaga kapal, hingga merintis wisata laut berbasis komunitas.
 

Rencana ke depan? Bupati Maesyal membidik pembangunan sentra ekonomi lokal berbasis potensi laut — seperti kerupuk ikan, otak-otak, hingga produk olahan hasil tangkapan nelayan.
 

“Insya Allah, dengan kolaborasi semua pihak, masyarakat pesisir bisa hidup lebih sejahtera, sehat, dan mandiri,” pungkas Bupati.
 

Tanjung Kait bersiap menjadi model pembangunan pesisir berbasis kolaborasi dan pemberdayaan.rajamedia

Komentar: