Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Mantan CEO GoTo Diperiksa Kejagung! Chromebook Sentuh Tokoh Nasional!

Laporan: Raja Media Network
Senin, 14 Juli 2025 | 21:57 WIB
Kejaksaan Agung - Repro -
Kejaksaan Agung - Repro -

RMBANTEN.COM - Jakarta, Hukrim — Kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019–2022 makin panas! Kali ini, giliran mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Andre Soelistyo, yang dipanggil dan diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi, Senin (14/7/2025).
 

Andre diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), perusahaan yang disebut dalam rangkaian perkara korupsi yang menguras Rp9,98 triliun uang negara!

 

“(Diperiksa selaku) Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa,” kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar di Jakarta.
 

Terseret Skandal Chromebook, Nama Besar GoTo Diujung Tanduk?
 

Andre, yang memimpin Gojek sejak Nadiem Makarim mundur pada 2019 dan kemudian menjabat sebagai CEO GoTo setelah merger Gojek–Tokopedia tahun 2021, tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Jampidsus Kejagung.
 

Sebelumnya, Kejagung telah menggeledah kantor GoTo pada Selasa (8/7) dan menyita sejumlah dokumen, surat-surat, hingga alat elektronik, termasuk flashdisk, untuk kebutuhan penyidikan kasus ini.
 

Modusnya: Ubah Kajian, Paksa Chromebook Masuk Sekolah!
 

Penyidikan Kejagung menemukan dugaan pemufakatan jahat yang sengaja mengarahkan tim teknis di Kemendikbudristek agar merekomendasikan penggunaan laptop berbasis sistem operasi Chrome, padahal kajian sebelumnya sudah menyebutkan sistem tersebut tidak efektif!
 

“Tim teknis awal merekomendasikan Windows, tapi diganti dengan Chrome OS melalui kajian baru. Ada pengaturan!” tegas Harli.
 

Chromebook pernah diuji coba pada 2019 dan dinilai tidak efektif. Namun tetap dipaksakan masuk ke sekolah-sekolah lewat proyek pengadaan raksasa.
 

Rp10 Triliun Raib! Diduga Diatur Sejak Awal!
 

Pengadaan perangkat Chromebook itu menyedot dana Rp9,98 triliun, terdiri atas:

 

1. Rp3,58 triliun dari Dana Satuan Pendidikan (DSP)
 

2. Rp6,39 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
 

Uang rakyat hampir Rp10 triliun diduga menguap lewat proyek yang dipaksakan dan tidak sesuai kebutuhan teknis.rajamedia

Komentar: