Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Wabup Lebak Tegas: Satu Desa Satu Sarjana Bukan Soal Gelar, Tapi Agen Perubahan!

Laporan: Iyan Sopian
Jumat, 11 Juli 2025 | 18:00 WIB
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah saat MoU dengan UNMA Banten - Asep/RMN -
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah saat MoU dengan UNMA Banten - Asep/RMN -

RMBANTEN.COM - Lebak, Pendidikan – Wakil Bupati Lebak, Ir. Amir Hamzah, M.Si., menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi poros utama pembangunan desa. 
 

Hal itu disampaikannya saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, Kamis (10/7/2025), di Aula Terbatas Setda Lebak.
 

Kolaborasi ini merupakan dukungan langsung terhadap program unggulan Pemerintah Provinsi Banten, yakni “Satu Desa Satu Sarjana”, yang bertujuan melahirkan lulusan perguruan tinggi dari setiap desa guna memperkuat pembangunan dari bawah.
 

Dalam sambutannya, Amir Hamzah menyampaikan bahwa keberadaan sarjana di desa bukan semata-mata soal statistik akademik.
 

“Program Satu Desa Satu Sarjana bukan hanya soal gelar. Tapi tentang bagaimana menghadirkan agen perubahan di tengah masyarakat desa,” tegasnya di hadapan peserta kegiatan.
 

Ia menilai, kemitraan antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Pendidikan, menurutnya, adalah titik mula transformasi sosial yang berdampak langsung pada penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
 

Amir juga menekankan pentingnya implementasi nyata dari kerja sama tersebut.
 

“Kita tidak ingin ini hanya berhenti sebagai acara formalitas. Harus ada dampak langsung ke desa-desa, khususnya yang IPM-nya masih rendah,” kata Amir.
 

Sebagai bagian dari rencana aksi, Pemkab Lebak dan UNMA akan membentuk Satuan Tugas Bersama yang fokus pada pelatihan guru desa, pengembangan kurikulum kontekstual, hingga pelaksanaan kuliah jarak jauh dan beasiswa afirmatif.rajamedia

Komentar: