Markas PMI Lebak Resmi Dibangun, Tanah Hibah & Dukungan Capai Rp 700 Juta!

RMBANTEN.COM - Lebak, PMI – Pembangunan Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak resmi dimulai, Rabu (9/7/2025). 
 

Momen sakral peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah, Ketua PMI Lebak Asep Komar Hidayat, Ketua Kadin Banten M. Azzari Jayabaya, dan Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah.
 

“Alhamdulillah, luar biasa. Ini kerja nyata untuk kemanusiaan. Kami berikan bantuan Rp500 juta untuk pembangunannya,” tegas Ratu Tatu.
 

Yang lebih istimewa, lahan pembangunan markas ini bukan dari APBD, melainkan hibah pribadi dari Ketua PMI Lebak, Asep Komar Hidayat, seluas 400 meter persegi di Jalan Pasir Ona, persis depan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Lebak.

PMI: Dari Donor Darah ke Garda Kemanusiaan
 

Ratu Tatu menekankan pentingnya kehadiran markas PMI sebagai pusat manajemen dan pembinaan relawan. 
 

“Apalagi Lebak ini daerah rawan bencana. Markas adalah jantung pergerakan PMI,” ujarnya.
 

Ia mengajak Pemkab Lebak bersinergi, terutama mendukung program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di desa-desa. 
 

“Kami butuh dukungan untuk memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi bencana,” imbuhnya.
 

Asep Komar: Ini Bukan Cuma Soal Darah!
 

Ketua PMI Lebak Asep Komar menegaskan, PMI bukan cuma soal donor darah. 
 

“Kami ingin menguatkan peran PMI dalam penanggulangan bencana dan aksi sosial,” tegasnya.
 

Dengan estimasi anggaran pembangunan Rp1,2 miliar, Asep bersyukur mendapat tambahan donasi dari Ketua Kadin Banten berupa 200 sak semen. Ia juga membuka donasi publik agar markas bisa difungsikan tahun ini.
 

“Kami tidak ingin markas ini jadi wacana. Insya Allah, dengan gotong royong, segera terwujud,” ujarnya.
 

Pemkab Lebak Janji Bantu Operasional
 

Wakil Bupati Amir Hamzah pun menyambut semangat ini. “Kami akan duduk bersama PMI, termasuk bahas piutang RSUD kepada UDD PMI. Kami ingin PMI Lebak makin kuat,” katanya.
 

Pembangunan Markas PMI Lebak ini bukan sekadar proyek fisik. Ini adalah simbol solidaritas, semangat gotong royong, dan wujud nyata kerja-kerja kemanusiaan di tengah masyarakat.
 

“PMI itu bukan sekadar darah. Tapi tentang nyawa, solidaritas, dan aksi nyata!”