Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Rizki Natakusumah Sentil Keras Pemerataan Sinyal 3T Komdigi!

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 08 Juli 2025 | 16:59 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah - Humas DPR -
Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah - Humas DPR -

RMBANTEN.COM - Senayan. Parlemen – Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, menyentil Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) soal pemerataan sinyal dan jaringan broadband. 
 

Ia menegaskan, jangan cuma wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang disayang. Kawasan non-3T pun masih banyak yang “merana” karena sinyal tak kunjung datang.
 

“Pak Presiden punya semangat baru, tagline baru. Ya harus dibarengi juga dengan semangat pemerataan digital yang nyata, bukan sekadar jargon,” tegas Rizki dalam rapat kerja bersama Menkomdigi Meutya Hafid di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
 

Pulau Jawa Sinyalnya “Hijau”? Rizki: Coba Saja Turun ke Lapangan!
 

Dengan nada geram, Rizki membongkar ilusi pemerataan digital di luar 3T. Ia menyoroti kondisi di Pulau Jawa dan kota-kota penyangga yang masih minim akses jaringan. Padahal wilayah-wilayah ini kerap diklaim “sudah hijau” alias aman sinyal.
 

“Tiap kali kami tanya soal Pulau Jawa atau wilayah non-3T, jawabannya: ‘Sudah hijau, Pak!’ Tapi faktanya? Kami ke dapil, masyarakat kami masih gelap sinyal!” ketus Rizki.
 

Ia meminta Menkomdigi segera melakukan asesmen terbaru, bukan hanya mengandalkan data lama yang sudah tak sesuai dengan kondisi lapangan.
 

Operator Harus Ditekan, Jangan Dimanja Terus
 

Tak hanya berhenti di situ. Legislator Demokrat dari Dapil Banten itu juga mendesak Menkomdigi menyiapkan skema konkret, termasuk regulasi dan insentif untuk memaksa operator seluler tak pilih-pilih daerah.
 

“Butuh pendekatan carrot and stick, Bu Menteri. Bukan cuma imbauan. Harus ada insentif buat yang serius, dan sanksi buat yang abai!” serunya.
 

Menurut Rizki, tanpa langkah tegas, ketimpangan digital akan terus jadi penyakit kronis. 

 

“Digitalisasi harus dirasakan seluruh rakyat Indonesia, bukan cuma di tempat-tempat yang dianggap ‘layak pasar’,” pungkasnya.
 

Catatan: Pemerataan digital bukan sekadar proyek, tapi urusan keadilan. Suara rakyat makin kencang, sinyalnya mana?rajamedia

Komentar: