Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Satgas Pelindungan UMKM Dibentuk, Target KUR Tembus Rp300 Triliun!

Menteri UMKM Serukan Pemda Kompak!

Laporan: Iyan Sopian
Jumat, 09 Mei 2025 | 09:21 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menerima kunjungan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).  -Kementerian UMKM.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menerima kunjungan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Selasa (6/5/2025). -Kementerian UMKM.

RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman tak mau setengah-setengah dalam membela UMKM. 
 

Dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Pemberdayaan UMKM 2025 di Jakarta, Rabu (7/5), ia menggelorakan seruan kolaborasi lintas pemerintah daerah (pemda) untuk memperkuat ekosistem UMKM dan kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan.
 

"Di tengah ketidakpastian ekonomi global, UMKM tetap jadi tulang punggung. Kita pastikan mereka tetap mendapat keberpihakan konkret, termasuk lewat PP 47/2024 tentang penghapusan piutang macet dan perpanjangan PPh final 0,5 persen,” tegas Maman dalam rilis resminya.
 

Satgas UMKM Akan Dibentuk di Nasional dan Daerah
 

Tak hanya berhenti di kebijakan, Maman berkomitmen mengawal implementasi di lapangan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan UMKM, baik di level pusat maupun daerah.
 

"Satgas ini penting agar kebijakan tidak mandek di atas kertas. Kita kawal, kita dampingi, kita pastikan UMKM terlindungi,” ujar Maman mantap.

 

Kemitraan dengan Usaha Besar Masih Rendah
 

Maman juga menyoroti pentingnya kemitraan antara usaha besar dan UMKM, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 1 Tahun 2022. Tapi sayangnya, partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai produksi global masih sangat rendah—baru 4,1 persen, berdasarkan data Asian Development Bank Institute (ADBI).
 

“Potensi besar tapi belum tergarap optimal. Pemda harus ikut kawal agar kemitraan ini benar-benar menguntungkan UMKM, bukan cuma formalitas,” sindir Maman.
 

Empat Fokus Pemberdayaan UMKM 2025
 

Maman membeberkan empat fokus utama pemberdayaan UMKM tahun ini:

 

- Implementasi 40% Belanja Pemerintah untuk UMKM lewat e-katalog LKPP

- Penyediaan Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) UMKM

- Formalisasi UMKM agar legalitas usaha meningkat
- Target Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 sebesar Rp300 triliun
 

“Belanja pemerintah harus memihak UMKM. Tidak boleh dimonopoli oleh korporasi besar. SIDT dan KUR juga jadi senjata penting agar UMKM naik kelas,” jelasnya.
 

Integrasi Program: SAPA UMKM dan Holding Klaster
 

Dalam rangka menyatukan langkah, Kementerian UMKM kini mengintegrasikan data dan program pemberdayaan dari 48 kementerian/lembaga lewat aplikasi SAPA UMKM. Sistem ini akan jadi platform tunggal untuk intervensi, fasilitasi, dan evaluasi program.
 

Tak hanya itu, pembentukan holding dan klaster UMKM juga tengah digodok untuk memperkuat rantai pasok dan intervensi sektor produktif.
 

PLUT-KUMKM Jadi Garda Depan Inkubasi dan Pendampingan
 

Sebanyak 107 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT-KUMKM) akan dioptimalkan sebagai pusat inkubasi, pelatihan, dan pengembangan kewirausahaan daerah.
 

"PLUT harus jadi ‘kampus lapangan’ bagi UMKM. Mereka bukan hanya butuh modal, tapi juga ilmu dan akses. SDM UMKM yang unggul adalah pondasi transformasi,” pungkas Maman.rajamedia

Komentar: