Keterlibatan UMKM Dorong Sukses Program 3 Juta Rumah

RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM – Keterlibatan UMKM dalam Program 3 Juta Rumah menjadi wujud nyata “merdeka untuk semua” sekaligus penjabaran Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.
UMKM Siap Mendukung Ekosistem Pembangunan
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menegaskan bahwa kementerian berperan aktif menyiapkan UMKM yang mendukung ekosistem pembangunan perumahan.
“Kementerian UMKM mendorong agar peran UMKM difokuskan pada sisi supply, yaitu mempersiapkan dan mendorong seoptimal mungkin pelaksanaan Program 3 Juta Rumah,” ujar Temmy di Jakarta, Kamis (14/8).

Program ini bertujuan menyediakan perumahan layak, terjangkau, dan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kesulitan memperoleh hunian terjangkau.
Sinergi Pembangunan Fisik dan Ekonomi
Melalui pendekatan terintegrasi antara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan ekonomi, Program 3 Juta Rumah diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Selain itu, program ini menjadi bukti nyata komitmen Presiden Prabowo mewujudkan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari ketimpangan sosial-ekonomi.
Peran UMKM Lebih dari Sekadar Supplier
Temmy menjelaskan, UMKM dapat berperan sebagai penyedia jasa konstruksi, supplier bahan bangunan, dan penyedia dukungan pasca-hunian.
“Pada kelompok penyedia jasa konstruksi mencakup pengembang dan kontraktor kecil, tukang bangunan, instalasi listrik, pengecatan, plumbing, serta aplikator rumah pracetak seperti RISHA dan RUSPIN,” jelasnya.
Kementerian UMKM juga akan memperkuat kapasitas UMKM melalui pembinaan dan pendampingan agar dapat berpartisipasi maksimal dalam program ini.
Persyaratan UMKM Mudah dan Terbuka
Temmy menekankan, persyaratan bagi UMKM yang terlibat dalam program tidak membatasi banyak pihak. UMKM pengembang hanya perlu memahami prosedur registrasi di SIRENG (Sistem Registrasi Pengembang) dan SIKUMBANG (Sistem Kumpulan Pengembang), serta memiliki kapasitas membangun rumah subsidi.
Sementara UMKM ekosistem perumahan lainnya, seperti kontraktor dan supplier, terlibat dalam model B2B dengan pengembang.
“Yang diperlukan adalah penguatan kapasitas agar UMKM memenuhi kriteria melaksanakan pekerjaan dari pengembang,” tambah Temmy.
Akses Pembiayaan untuk UMKM
Terkait pembiayaan, pemerintah menyiapkan KUR Perumahan bagi UMKM ekosistem perumahan dengan bunga 6% dan plafon Rp500 juta. Skema ini akan memperkuat modal UMKM dalam proyek pembangunan.
“Pendampingan akan dilakukan agar sebanyak mungkin UMKM perumahan dapat memanfaatkan insentif ini,” ujar Temmy.
Dampak Nyata bagi Ekonomi Kerakyatan
Berdasarkan data SIDT Kementerian UMKM per Agustus 2025, sekitar 104 ribu UMKM berpotensi terlibat dalam Program 3 Juta Rumah, terdiri dari 35 ribu UMKM bidang konstruksi dan 69 ribu supplier material.
“Jika kapasitas 104 ribu UMKM ini meningkat, dampaknya akan signifikan bagi ekonomi kerakyatan dan pembangunan nasional,” pungkas Temmy.
Nagara | 4 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Patandang | 1 hari yang lalu
Kaamanan | 6 hari yang lalu
Nagara | 4 hari yang lalu
Patandang | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu