Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Perkuat Daya Saing UMKM, Wamen Helvi Genjot Percepatan KUR 2025

Laporan: Iyan Sopian
Kamis, 06 November 2025 | 20:45 WIB
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza saat memimpin Rapat Koordinasi Penyaluran KUR Regional Jawa II, Bali, dan Nusa Tenggara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (6/11) -Humas Kemen UMKM -
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza saat memimpin Rapat Koordinasi Penyaluran KUR Regional Jawa II, Bali, dan Nusa Tenggara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (6/11) -Humas Kemen UMKM -

RMBANTEN.COM - Bali, UMKM - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus tancap gas memperkuat percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025. Langkah ini disebut krusial untuk menggenjot daya saing pelaku UMKM dan mendorong ekonomi nasional bergerak naik lebih cepat.
 

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza saat memimpin Rapat Koordinasi Penyaluran KUR Regional Jawa II, Bali, dan Nusa Tenggara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (6/11), mengungkapkan bahwa masih ada 24 persen gap penyaluran KUR yang harus dikejar dalam sisa tahun berjalan.
 

“Hingga 3 November 2025, realisasi nasional penyaluran KUR telah mencapai Rp228 triliun atau 76 persen dari target,” ujar Wamen Helvi.
 

Debitur 3,87 Juta, Produksi Masih Dominan
 

Program ini telah menyentuh 3,87 juta debitur, dengan kontribusi debitur baru mencapai 2,01 juta atau 86,25 persen dari target serta debitur graduasi mencapai 1,18 juta atau 101,3 persen.
 

Porsi penyaluran untuk sektor produksi juga sudah mendominasi di angka 60,7 persen.
 

Namun di sisi lain, Wamen Helvi menyebut masih banyak pelaku UMKM yang layak dan bankable, tetapi belum tersentuh skema KUR.
 

“Kami minta penyalur melakukan peninjauan ulang, termasuk melalui credit scoring. Yang layak, jangan sampai tidak terakomodasi,” tegasnya.
 

Ia mengingatkan pinjaman KUR sampai Rp100 juta tidak boleh mensyaratkan agunan tambahan — merujuk Pasal 14 Peraturan Menko Perekonomian Nomor 1/2023.

Jawa Timur Terbesar, Cuma Empat Penyalur Tembus Target Produksi
 

Di regional Jawa II, Bali, dan Nusa Tenggara — penyaluran KUR berjalan cukup baik di angka 59,9 persen. Namun Wamen Helvi menilai rasio sektor produksi perlu ditingkatkan.
 

“Hanya empat penyalur yang menembus target 60 persen sektor produksi,” katanya.
 

Penyebabnya, mayoritas plafon penyalur masih didominasi KUR Mikro. Padahal sektor produksi butuh plafon lebih besar.
 

Instrumen Pengentasan Kemiskinan
 

Helvi menegaskan, percepatan KUR bukan sekadar urusan pembiayaan, tetapi alat strategis pemerintah dalam pengurangan kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja baru.
 

“Program KUR bukan hanya angka pinjaman. Ini strategi besar pemerintah meningkatkan kesejahteraan melalui penguatan sektor UMKM,” tandasnya.rajamedia

Komentar: