Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Cegah TBC! Mahasiswa Kesmas UIN Jakarta Bentuk Kader TB Siaga di Katulampa

Laporan: Iyan Sopian
Rabu, 12 Februari 2025 | 21:35 WIB
Mahasiswa Kesmas UIN Jakarta membentuk Kader TB Siaga di Katulampa untuk atasi lonjakan TBC. [Foto:Ist/RMN]
Mahasiswa Kesmas UIN Jakarta membentuk Kader TB Siaga di Katulampa untuk atasi lonjakan TBC. [Foto:Ist/RMN]

RMBANTEN.COM - Bogor, 12 Februari 2025 – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam Kelompok 1 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) membentuk kembali Kader Tuberkulosis Siaga (Kader TB Siaga) di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
 

Program ini bertujuan untuk menanggulangi lonjakan kasus tuberkulosis (TBC) serta meningkatkan kembali partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
 

Ketua Kelompok 1 PBL, Asya Ramadiannisa Kaffa, menjelaskan bahwa sebelumnya banyak kader TB yang mengundurkan diri karena kurangnya pemahaman komprehensif tentang tuberkulosis.
 

"Mereka yang mengundurkan diri, dari hasil wawancara kami, karena pemahaman tentang TB yang kurang komprehensif. Namun, setelah diberikan penjelasan lebih mendalam, sekarang kader TB Siaga sudah terbentuk kembali, baik dari kader lama maupun kader baru," ujar Asya di Bogor Timur, Selasa (11/2).
 

Pelatihan dan Investigasi Kontak untuk Kader TB Siaga
 

Pembentukan kembali Kader TB Siaga ini dikemas dalam program bertema "Kader TB Siaga: Pelatihan dan Investigasi Kontak untuk Pengendalian TB di Kelurahan Katulampa". 
 

Program ini terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu motivasi dan pelatihan dasar kader TB serta praktik lapangan investigasi kontak, yang berlangsung selama tiga hari.
 

Pelatihan Dasar Kader TB

 

Kegiatan motivasi dan pelatihan dasar kader TB dilaksanakan pada Selasa, 4 Februari 2025, dengan menghadirkan Dr. Farid Hamzens, M.Si sebagai narasumber. Acara ini dihadiri oleh Lurah Kelurahan Katulampa, H. Irwansyah, S.Sos., MA, pihak Puskesmas Bogor Timur, serta 18 perwakilan RW.
 

Dr. Farid Hamzens menjelaskan pentingnya peran kader dalam mencegah dan mengendalikan tuberkulosis.
 

"TB adalah penyakit menular yang perlu ditangani dengan serius dan konsisten. Peran Kader TB sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan mengobati TB, agar penularannya dapat dihentikan," jelasnya.
 

Setelah pemaparan materi, peserta pelatihan diperkenalkan dengan aplikasi Si Geulis, yang digunakan untuk mendukung investigasi kontak TB.
 

Praktik Lapangan Investigasi Kontak
 

Pada Rabu dan Kamis (5-6 Februari 2025), kader TB baru dan kader yang telah mengundurkan diri melaksanakan praktik lapangan investigasi kontak di lingkungan RW masing-masing.
 

"Tugas mereka adalah mencari kontak erat berdasarkan data dalam aplikasi Si Geulis. Data tersebut kemudian diverifikasi dalam aplikasi, yang ditandai dengan perubahan warna dari merah ke hijau," jelas Asya.
 

Program ini diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat menjadi Kader TB Siaga dan mempermudah pencarian serta pemantauan kasus TB di Kelurahan Katulampa.
 

Peran Kompak Mahasiswa dan Dukungan Pembimbing
 

Keberhasilan program ini tidak lepas dari kekompakan delapan mahasiswa dalam Kelompok 1 PBL. Selain Asya, anggota kelompok ini terdiri dari Syifa, Kaysa, Anjani, Gita, Najla, Chintia, dan Ridwan.
 

"Kami berdelapan solid dan bekerja sama dengan baik. Kami tanamkan prinsip kerja bareng dan tidak saling iri. Berat-ringan dipikul bersama, mahal-murah ditanggung bersama," ujar Asya.
 

Keberhasilan ini juga didukung oleh bimbingan dari N. Atik Sartika, selaku pembimbing lapangan.
 

Kasus TB di Kota Bogor Meningkat Tajam
 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor menggelar Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis di 20 lokasi akibat tingginya angka kasus TBC di Kota Bogor, yang mencapai 9.947 kasus atau 119 persen.
 

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengingatkan bahwa TBC merupakan penyakit menular paling mematikan kedua di dunia. Bahkan, Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan angka kasus TB tertinggi di Indonesia.
 

"Masyarakat harus sadar akan TBC. Salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala TBC," ujar Retno.
 

Melalui program Kader TB Siaga, diharapkan cakupan pencarian kontak TB meningkat dan penyebaran TBC dapat ditekan di lingkungan Kelurahan Katulampa.rajamedia

Komentar: