Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Dosen Komunikasi UIN Jakarta: Wartawan Siber Harus Beridealisme, Bukan Sekadar Cari Klik!

Laporan: Raja Media Network
Senin, 14 Juli 2025 | 22:11 WIB
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Rizaludin Kurniawan ketika memberikan materi di acara Munas II PJS di Kota Palu - Raja Media -
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Rizaludin Kurniawan ketika memberikan materi di acara Munas II PJS di Kota Palu - Raja Media -

RMBANTEN.COM - Kota Palu, Munas PJS — Ketua Dewan Pakar Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Rizaludin Kurniawan blak-blakan soal maraknya wartawan siber yang mulai goyah idealisme gara-gara mengejar klik dan algoritma. 
 

Ia meminta jurnalis media online kembali ke khittah perjuangan: menjadi pewarta pejuang, bukan tukang viral.
 

“Jurnalis siber harus ingat, profesi ini bukan sekadar jadi tukang copas atau tukang sebar hoaks buat cuan. Kita ini pewarta pejuang, yang lahir untuk mengisi kemerdekaan Indonesia,” semprot Rizaludin dalam sesi pembekalan di Munas II PJS di Palu, Senin (14/7).
 

Jurnalis Itu Pejuang, Bukan Kuli SEO
 

Sebagai dosen komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rizaludin mewanti-wanti wartawan PJS agar jangan terseret jadi korban kapitalisme media. 

 

“Profesi ini punya tanggung jawab besar, nggak cuma buat nyari pageviews, tapi ikut menjaga nilai-nilai bangsa, menyebar optimisme, dan mencerdaskan publik,” tandasnya.
 

Ia menegaskan, wartawan siber wajib pegang teguh integritas, kompetensi, dan profesionalisme. Tanpa itu, media cuma jadi alat kepentingan dan gampang kehilangan kepercayaan publik.
 

Bukan Cuma Wartawan, Tapi Juga Pengusaha Media
 

Rizaludin juga menyentil persoalan klasik: media online hidup segan mati tak mau. 

 

“Jurnalis nggak boleh cuma jago nulis, harus paham juga soal bisnis media. Perusahaan media yang sehat itu syarat mutlak agar wartawan bisa hidup layak,” tukasnya.
 

Ia mengingatkan, wartawan juga harus punya sense bisnis, paham manajemen perusahaan, dan ikut mendorong media jadi sehat, berkembang, dan menguntungkan.
 

“Jurnalis siber nggak bisa hidup dari idealisme doang. Harus ada kesejahteraan, jenjang karier, penghargaan nyata dari perusahaan. Kalau nggak, idealisme tinggal slogan,” sindirnya.
 

PJS Dipertegas, Menuju Konstituen Dewan Pers
 

Pernyataan Rizaludin jadi pondasi utama konsolidasi PJS menuju organisasi konstituen Dewan Pers. Munas II ini jadi momentum penguatan kapasitas dan kesejahteraan jurnalis di era digital yang makin keras dan kompetitif.
 

PJS ogah wartawannya cuma jadi budak klikbait. Harus berdaulat secara ekonomi dan berwibawa secara profesi.
 

“Jurnalis itu pejuang kebenaran, bukan tukang viral bayaran!” tutup Rizaludin, disambut tepuk tangan peserta Munas.rajamedia

Komentar: