Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Tradisi Kawalu Baduy, Ritual Sakral Tertutup Bagi Wisatawan!

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 13 Februari 2025 | 20:11 WIB
Ilustrasi warga Baduy, Lebak-Banten. [Foto: Dok Baparekraf RI/RMB]
Ilustrasi warga Baduy, Lebak-Banten. [Foto: Dok Baparekraf RI/RMB]

RMBANTEN.COM - Lebak, 13 Februari 2025 – Upacara Kawalu, salah satu ritual adat sakral masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, resmi dimulai sejak 1 Februari hingga 3 Mei 2025.


Selama periode ini, wilayah Baduy Dalam—meliputi Cibeo, Cikeusik, dan Cikertawana—ditutup untuk kunjungan wisatawan.


Penutupan ini diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Surat Nomor 521/018/Ds-Kan-2001/1/2025, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak-Banten. Pengunjung yang nekat melanggar aturan ini akan dikenakan sanksi adat.


Makna Kawalu bagi Masyarakat Baduy


Kawalu merupakan tahapan penting sebelum Seba Baduy, yang diawali dengan upacara Ngalanjakan, upacara Kawalu, upacara Ngalaksa, dan ditutup dengan Seba Baduy.


Tradisi ini dilaksanakan setelah panen padi di huma (ladang) selesai dan padi dimasukkan ke leuit (lumbung padi). Tujuan utama Kawalu adalah ungkapan rasa syukur kepada Sang Hyang Karesa atas hasil panen yang melimpah.


Sebagai bentuk perwujudan syukur, masyarakat Kanekes menjalankan puasa Kawalu, yang diyakini dapat menyucikan diri dari nafsu jahat.


Wilayah Baduy Luar Tetap Dibuka


Meskipun kawasan Baduy Dalam ditutup, wisatawan masih dapat berkunjung ke Baduy Luar, termasuk Kampung Kaduketug, Kampung Lebakjeruk, Kampung Gajeboh, dan wilayah lainnya.


Seluruh warga Kanekes, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, wajib mengikuti ritual puasa Kawalu. Pengecualian hanya diberikan kepada lansia dengan keterbatasan fisik serta kaum perempuan yang sedang berhalangan, karena upacara ini mensyaratkan kesucian lahir dan batin.


Pantangan selama Kawalu wajib dipatuhi, karena pelanggaran dapat mengakibatkan kabendon (sanksi adat) yang dipercaya membawa musibah bagi pelakunya.


Seba Baduy, Puncak Ritual Setelah Kawalu


Setelah Kawalu selesai, masyarakat Baduy akan melaksanakan Seba Baduy, sebuah tradisi turun-temurun di mana mereka datang ke kota untuk menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah sebagai simbol keterikatan dan kesetiaan kepada negara.


Upacara Kawalu ini menjadi salah satu bentuk pelestarian adat Baduy yang terus dijaga hingga kini, menegaskan nilai spiritual, kesederhanaan, dan keteguhan budaya masyarakat Kanekes.rajamedia

Komentar: