Ribuan Urang Kanekes Baduy Serahkan Amanat Leluhur ke Bapa Gède

RMBANTEN.COM - Raja Media, Serang – Sebanyak 1.769 Urang Kanekes Baduy, termasuk 69 dari Baduy Dalam, turun gunung dalam rangka Seba Baduy 2025 yang dinamai Seba Gède (Seba Besar).
Ritual sakral ini berlangsung Sabtu malam (3/5/2025) di Gedung Negara Provinsi Banten dan menjadi penanda kuatnya tradisi luhur yang masih dijaga masyarakat adat Kanekes hingga kini.
Tak seperti tahun sebelumnya yang hanya disebut Seba Lètik (Seba Kecil), Seba Gède 2025 berlangsung lebih semarak dengan jumlah peserta terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 145 orang di antaranya baru pertama kali ikut Seba, menambah khidmat ritual budaya tahunan ini.

Seba Gede Istimewa
Jaro Oom, tokoh masyarakat Baduy, menyebut Seba Gède tahun ini istimewa karena panen berlimpah dan partisipasi meningkat.
“Laksa hasil bumi kami dibawa jalan kaki oleh Baduy Dalam, dititipkan secara khusus sebagai simbol amanat leluhur yang kami tunaikan,” ungkapnya.
Ritual Pengabdian
Seba bukan sekadar kunjungan. Ia adalah ritual pengabdian kepada alam, leluhur, dan pemerintah, tanpa kendaraan, tanpa syarat duniawi—hanya niat, kaki telanjang, dan hati yang tunduk pada kearifan lokal.
Dalam rangkaian acara, Urang Kanekes juga menjalani ritual mandi suci di Pancuran Mas (Tembong/Sempu, Serang) bagi peserta Seba pertama kali.
Ritual ini bersifat tertutup dan hanya diperuntukkan bagi warga adat sebagai bentuk penyucian diri sebelum Murwa Seba.
Bukan Tontonan, Tapi Tuntunan
Gubernur Banten Andra Soni menyambut hangat kehadiran Urang Kanekes dan menegaskan bahwa Seba bukan tontonan, melainkan tuntunan.
“Mereka membawa pesan penting: harmoni dengan alam dan persaudaraan antar-manusia. Ini warisan besar,” ujarnya.
Ia berkomitmen untuk membuat penyelenggaraan Seba ke depan lebih meriah dan lebih kuat dalam aspek literasi budaya.
“Publikasi dan promosi budaya lokal harus ditingkatkan. Kita harus bangga dengan jati diri kita sendiri,” tegasnya.
Promosi Kebudayaan
Sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, Seba Gède juga diramaikan dengan promosi kebudayaan, pameran Warisan Budaya Takbenda (WBTb), diskusi budaya, dan pertunjukan seni dari berbagai daerah di Banten yang dipusatkan di Alun-alun Barat Kota Serang.
Seba Gède 2025 bukan sekadar tradisi. Ia adalah pernyataan hidup: bahwa kearifan lokal tetap hidup, tegak, dan menyala di tengah arus zaman.
Nagara | 6 hari yang lalu
Kaamanan | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Pulitik Jero | 1 hari yang lalu