Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Sejarah! Bapak Gede Andra Soni Mumuluk Bareng Masyarakat Baduy!

Laporan: Iyan Sopian
Minggu, 04 Mei 2025 | 13:54 WIB
Gubernur Banten Andra Soni dan istri saat Mumuluk bersama masyarakat Baduy - Biro Adpimpro Banten -
Gubernur Banten Andra Soni dan istri saat Mumuluk bersama masyarakat Baduy - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Raja Media, Serang — Tradisi baru terukir dalam sejarah panjang Seba Baduy. Untuk pertama kalinya, Bapak Gede Gubernur Banten Andra Soni menggelar Mumuluk Bareng alias sarapan pagi bersama masyarakat Baduy, Minggu pagi (4/5/2025), di Halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang.
 

Didampingi istri tercinta, Tinawati Andra Soni, serta Plt Kadisdikbud Banten Lukman, Andra Soni menyantap hidangan sakral: laksa dan sayur umbut rotan—menu khas yang hanya disajikan untuk Bapak Gede.

 

“Tadi saya Mumuluk Bareng dengan masyarakat Baduy. Saya makan laksa dan sayur umbut atau batang muda rotan yang khusus hanya disajikan ke Bapak Gede,” ujar Andra Soni usai kegiatan.
 

Mumuluk Bareng ini menjadi simbol kedekatan kultural antara pemimpin dan rakyat Baduy. Tradisi ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Seba Baduy.
 

Dari Laksa ke Aksi: Janji Perbaikan Jalan
 

Setelah sarapan penuh makna itu, Andra Soni melepas masyarakat Baduy yang hendak melanjutkan Seba Panungtung di Pendopo Kabupaten Serang. Satu per satu warga Baduy pamit dengan menjabat tangan Andra dan istri.
 

Dalam Seba kali ini, masyarakat Baduy menyampaikan harapan konkret: perbaikan akses jalan ke wilayah mereka. Andra Soni menyambutnya dengan komitmen nyata.


“Saya siap perbaiki jalan untuk mempermudah akses masyarakat Baduy,” tegasnya.
 

Seba: Bukan Tontonan, Tapi Tuntunan
 

Meski Seba tahun ini berlangsung meriah, Andra Soni mengingatkan makna hakikinya:


“Seba Baduy bukan tontonan. Seba adalah tuntunan.”

 

Ia menekankan bahwa tradisi ini menyiratkan pesan penting: menjaga kelestarian alam dan adat istiadat, seperti yang telah ditunjukkan masyarakat Baduy selama ini.
 

Plt Kadisdikbud Lukman menambahkan, “Seba ke Bapak Gede berlangsung khidmat. Banyak filosofi yang bisa jadi tuntunan masyarakat.”
 

Catatan Raja Media
 

Mumuluk Bareng bukan sekadar sarapan. Ini pesan kultural yang dalam: pemimpin bukan hanya hadir di podium, tapi di hati rakyat. Dari laksa Baduy, lahir komitmen Banten yang lebih bersahaja dan bersatu.
 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: