Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

BI Banten Genjot QRIS di Lokasi Wisata: Baduy, Pantai Sawarna? Bayar Cukup Scan!

Laporan: CAREP-02
Sabtu, 24 Mei 2025 | 19:41 WIB
Foto: Dok. RRI Banten -
Foto: Dok. RRI Banten -

RMBANTEN.COM - Tangsel, Ekobis - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten terus tancap gas mendorong digitalisasi pembayaran di sektor pariwisata. Deputi BI Banten, Hario K Pamungkas menegaskan pentingnya perluasan penggunaan QRIS di seluruh lokasi wisata di Provinsi Banten.
 

“Banten ini potensi pariwisata banyak sekali, mulai dari wisata alam, budaya, hingga wisata religi. Maka ini perlu kita dorong agar di lokasi wisata bisa gunakan QRIS,” tegas Hario saat membuka Dialog Wisata Banten: Potensi, Tantangan dan Dukungan Pembayaran QRIS di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Tangerang Selatan, Sabtu (24/5/2025).
 

QRIS Tembus Malaysia, Singapura, Thailand
 

Tak main-main, QRIS saat ini sudah terkoneksi lintas negara. Malaysia, Singapura, dan Thailand sudah resmi terhubung dengan sistem QR Indonesia. Artinya, wisatawan mancanegara dari tiga negara ini tidak perlu repot menukar uang saat melancong ke Banten.
 

“Cukup pakai QRIS. Makanya pelaku wisata harus siap. Ini penting agar turis asing nyaman dan tidak kesulitan bertransaksi di lokasi wisata kita,” lanjutnya.
 

Dispar Banten: Baduy Harus Tetap Lestari, Tapi Go Digital!
 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah menegaskan bahwa Banten punya kekuatan budaya yang tak kalah dari daerah lain. Salah satunya adalah kearifan lokal Baduy yang terus dijaga dan dilestarikan.
 

“Kami terus menjaga tradisi lokal seperti Baduy. Tapi di saat yang sama, pelaku wisata juga perlu memahami digital. Maka dari itu, pelatihan dan bimbingan terus kami dorong,” ujar Linda.
 

Ekraf Naik Kelas, HAKI Jadi Perisai
 

Linda menambahkan, pemetaan potensi wisata dan penataan destinasi terus dilakukan Dispar, termasuk upaya perlindungan melalui sertifikasi dan penetapan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
 

“Ini penting agar pelaku ekraf punya legalitas dan daya saing. Selain itu, pemasarannya juga bisa lebih luas,” jelasnya.
 

Langkah Nyata BI dan Dispar Banten

 

Kolaborasi antara BI Banten dan Dispar Banten dalam dialog ini menjadi bentuk nyata harmonisasi kebijakan. Tak sekadar wacana, tapi menyentuh langsung pelaku wisata hingga ke akar rumput.
 

“Kegiatan hari ini adalah langkah konkret kita bersama untuk memajukan pariwisata Banten secara digital, berdaya saing, dan tetap menjunjung budaya lokal,” tutup Linda.
 

Sumber: RRI Bantenrajamedia

Komentar: