Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Menyongsong Lailatul Qadar

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Kamis, 20 Maret 2025 | 05:03 WIB
Menyongsong malam lailatul qadar -
Menyongsong malam lailatul qadar -

RMBANTEN.COM  - RAMADAN hampir habis.
 

Malam-malam terakhir ini justru yang paling berharga. Tapi, banyak yang mulai lengah. Masjid mulai sepi. Tarawih makin longgar.
 

Padahal, inilah puncaknya.
 

Inilah malam-malam yang Rasulullah justru semakin giat beribadah.
 

Inilah malam-malam di mana ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
 

Malam yang Dicari Nabi
 

Nabi tidak ingin melewatkan Lailatul Qadar.
 

Aisyah RA bercerita:

"Ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah."
 

Kita?
 

Lebih sibuk cari tiket mudik. Lebih sibuk pilih baju lebaran.
 

Apa kita benar-benar yakin masih bisa bertemu Ramadan tahun depan?
 

Kesempatan Emas yang Sering Terlewat
 

Di 10 malam terakhir ini, langit lebih terbuka. Doa-doa lebih cepat naik. Ampunan lebih dekat.
 

Tapi apakah kita sudah menyiapkan diri?
 

Harusnya:
 

- Ibadah lebih giat.

 

- Doa lebih banyak.

 

- Sedekah lebih luas.
 

Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Tapi, saat Ramadan? Kedermawanan beliau jadi berlipat-lipat.
 

Kita? Masih sibuk hitung THR.
 

Pemimpin Kita, Apa yang Dicari?
 

Lailatul Qadar adalah malam mencari keberkahan.
 

Pemimpin kita? Masih sibuk cari apa?
 

Bung Hatta pernah bilang:

"Pemerintahan yang baik adalah yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya."
 

Tapi kenyataannya? Harga bahan pokok masih naik. Ekonomi masih tak menentu. Rakyat masih sulit.
 

Di malam-malam penuh keberkahan ini, pemimpin seharusnya lebih banyak merenung. Lebih banyak bertanya pada diri sendiri.
 

Apakah sudah adil? Apakah sudah berpihak pada rakyat?
 

Ramadan Terakhir?
 

Tak ada yang tahu.
 

Bisa jadi ini Ramadan terakhir kita. Bisa jadi ini kesempatan terakhir kita mencari Lailatul Qadar.
 

Kalau ini benar Ramadan terakhir, apakah kita akan membiarkannya berlalu begitu saja?
 

Atau, kita benar-benar akan mencarinya?
 

Semoga Ramadan ini mengubah kita. Semoga Ramadan ini menjadikan kita lebih baik.
 

Dan semoga, kita termasuk orang yang menemukan Lailatul Qadar.
 

Aamiin.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Retreat Kabinet Merah Putih yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto di AKMIL Magelang, Jateng. --Dok PANRB --
Doa Ramadan: Untuk Pemimpin dan Kita
Selasa, 18 Maret 2025
Ilustrasi -
Setelah Ramadan, Kita Jadi Apa?
Senin, 17 Maret 2025
Ilustrasi -
Perang Badar dan Indonesia Hari Ini
Minggu, 16 Maret 2025
Ilustrasi-
Istigfar, Taubat, dan Perubahan
Sabtu, 15 Maret 2025
Ilustrasi -
Waktunya Bersih-Bersih Hati
Jumat, 14 Maret 2025