Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Banjir Ancam Program Ketahanan Pangan, Sungai Padek Kota Serang Dikeruk!

Laporan: CAREP-02
Selasa, 17 Juni 2025 | 10:58 WIB
Wali Kota Serang, Budi Rustandi - Repro -
Wali Kota Serang, Budi Rustandi - Repro -

RMBANTEN.COM - Serang, Pangan – Alarm bahaya banjir kembali berdentang di Ibu Kota Provinsi Banten. Sungai Padek dan anak Sungai Cibanten terancam lumpuh akibat penyumbatan sedimentasi, timbunan sampah, dan bangunan liar. 
 

Jika tak segera diatasi, banjir bisa merendam persawahan dan mengganggu program ketahanan pangan nasional.
 

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, turun tangan langsung. Ia menyebutkan bahwa percepatan penanganan menjadi keharusan agar Serang tak jadi sorotan negatif pemerintah pusat.
 

“Kalau Sungai Padek ini tidak segera dinormalisasi, air bisa meluap ke sawah-sawah. Padahal itu bagian dari program ketahanan pangan pusat. Jangan sampai Kota Serang mendapat teguran,” tegas Budi, Senin (16/6/2025).
 

BBWSC3 dan PU Provinsi Banten Siap Turun Lapangan
 

Langkah cepat dilakukan Pemkot Serang bersama Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten. Proses perencanaan teknis sedang dimatangkan, dan proyek diproyeksikan mulai dikerjakan minggu depan.
 

“Saat ini masih dalam proses kajian Dinas PU. Kita petakan dulu panjang dan kapasitas pengerjaan yang diperlukan,” ujar Budi.
 

Normalisasi Sungai Padek diprioritaskan karena menyangkut dua hal krusial: pengendalian banjir dan penyelamatan lahan pertanian rakyat.
 

Sungai Buntu, Sawah Terancam – Jangan Sampai Kena Tegur Pusat
 

Budi Rustandi tak ingin Kota Serang hanya jadi penonton saat air meluber dan merusak ladang. Ia menekankan, wilayah pertanian yang terdampak merupakan bagian dari skema nasional ketahanan pangan, yang kini diawasi ketat oleh pusat.
 

“Ini bukan cuma soal banjir, tapi soal keberlangsungan pangan kita. Jangan sampai gara-gara sungai mampet, kita yang dimarahi pusat,” tandasnya.

 

Budi juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas instansi. Dengan kekuatan penuh dari pusat dan provinsi, ia optimistis normalisasi sungai akan selesai tepat waktu.rajamedia

Komentar: