Andika Hazrumy, Babak Baru Golkar Banten!

RMBANTEN.COM - ANDIKA Hazrumy kembali naik ke panggung utama politik Banten. Kali ini, bukan sebagai calon kepala daerah, melainkan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten.
Posisi ini strategis, sekaligus sarat beban sejarah dan ekspektasi publik yang belum sepenuhnya pulih.
Pilgub Banten: Luka yang Belum Sembuh
Pilgub Banten sebelumnya menjadi titik balik. Saat publik menanti kebangkitan Golkar, justru Airin Rachmi Diany—figur kuat dari internal partai sekaligus ipar Andika—yang maju ke gelanggang.
Namanya sempat santer disebut-sebut di awal bursa calon, mengingat posisi Andika sebagai mantan Wagubnya Gubernur Banten Wahidin Halim, namun pelan-pelan Andika tergeser oleh manuver politikdan poros pusat. Hasilnya? Kekalahan menyakitkan.
Bukan hanya untuk Airin, tapi juga bagi Golkar secara keseluruhan. Luka itu belum sembuh, dan pertanyaan besar kembali menggema: ke mana arah partai kuning ini setelah semua kegagalan itu?
Riwayat Politik Andika: Tak Asing di Banten
Andika bukan nama baru. Putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini telah lama malang melintang di dunia politik. Ia pernah menjadi anggota DPD RI, anggota DPR RI, dan menjabat Wakil Gubernur Banten periode 2017–2022 mendampingi Wahidin Halim.
Pada Pilkada Kabupaten Serang 2024 lalu, Andika kembali turun gelanggang sebagai calon bupati, namun harus menerima kenyataan pahit: kalah.
Sempat ada harapan di 2025 karena PSU - Pemungutan Suara Ulang - tapi Andika gagal.
Dua kekalahan beruntun—di Pilgub (tidak dapat tiket) dan Pilkada kabupaten—membuat banyak orang mengira karier politiknya akan meredup. Tapi politik tak mengenal garis finis.
Kesempatan Terakhir atau Titik Kebangkitan?
Kini, Andika punya kesempatan langka. Sebagai Ketua DPD, ia tidak hanya menjadi juru bicara partai, tetapi juga arsitek utama kebangkitan Golkar di Banten.
Tugas utamanya jelas: membangun ulang mesin partai dari bawah. Konsolidasi internal adalah harga mati. Pembenahan struktur hingga ke akar rumput, penguatan jejaring di tingkat lokal, serta revitalisasi komunikasi politik ke generasi muda dan kelas menengah urban adalah keharusan—bukan pilihan.
Golkar Harus Menjawab Tantangan Zaman
Golkar tak bisa lagi sekadar menjual nostalgia kejayaan masa lalu. Di era politik berbasis kinerja dan citra digital, partai ini harus tampil segar, inklusif, dan mampu menjawab keresahan publik.
Isu-isu riil seperti lapangan kerja, tata kelola pemerintahan, pendidikan berkualitas, serta ketimpangan pembangunan antara Banten Utara dan Selatan harus menjadi prioritas narasi politik Golkar di bawah Andika.
2029: Menuju Kuda Hitam atau Titik Jatuh?
Jika Andika hanya hadir di baliho dan seremonial partai, maka ia akan mengulangi kesalahan yang sama. Tapi jika ia berani tampil beda, membumi, dan membangun kembali kepercayaan rakyat, bukan mustahil ia menjelma jadi kuda hitam di 2029—bahkan kembali menjadi raja politik Banten.
Namun bila momentum ini gagal ia kelola, jabatan Ketua DPD bisa menjadi persinggahan terakhir dalam perjalanan politiknya.
Banten Menanti Arah Baru
Banten sedang menunggu arah. Andika, inilah waktumu untuk membuktikan bahwa politik bukan sekadar warisan—tapi juga perjuangan.
Penulis: Pimpinan Redaksi Raja Media, Ketua Etik DPP PJS, dan Ketua Umum IKALUIN!*
Nagara | 6 hari yang lalu
Kaamanan | 4 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Pulitik Jero | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Pulitik Jero | 1 hari yang lalu
Info haji | 2 hari yang lalu