Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Tinawati: Rumah Cahaya Literasi Harus Dimulai dari Rumah Tangga!

Laporan: Firman
Kamis, 24 Juli 2025 | 07:43 WIB
Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni saat memperingati HAN 2025 di Wisata Alam Lembur Kula, Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/7/2025) - Biro Adpimpro Banten -
Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni saat memperingati HAN 2025 di Wisata Alam Lembur Kula, Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/7/2025) - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Pandeglang, Literasi — Gerakan literasi kembali mendapat energi segar dari Banten. Bunda Literasi Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menyerukan pentingnya membangkitkan semangat membaca sejak dini, sebagai fondasi membangun karakter generasi emas 2045.
 

“Kita harus menggiatkan literasi, dan itu bisa dimulai dari pendidikan karakter usia dini. Dimulai dari rumah tangga, khususnya,” tegas Tinawati saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional bertajuk Shelf and Sound di Wisata Alam Lembur Kula, Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/7/2025).

 

Perpustakaan di Wisata Kuliner, Edukasi Bertemu Rekreasi
 

Momentum Hari Anak Nasional kali ini terasa istimewa. Sebab, turut diresmikan Perpustakaan Jagaraksa, sebuah taman baca yang berdiri di tengah destinasi wisata kuliner bernuansa alam. Menurut Tinawati, konsep ini sangat menarik dan perlu diperluas.
 

“Membaca juga perlu diselaraskan dengan view-nya, dengan atmosfer yang menyenangkan. Ini bukan sekadar hiburan, tapi hiburan edukasi yang mencerahkan,” ucapnya sambil tersenyum.

Single “Rumah Cahaya” Diserahkan, Literasi Disandingkan dengan Musik
 

Dalam kegiatan tersebut, Tinawati Andra Soni menerima penyerahan single lagu berjudul “Rumah Cahaya” dari Nabila Fajra Nadira feat Arie Solois dan Albe. Lagu tersebut diserahkan kepada Bunda Literasi dan Relawan Fesbuk Banten News sebagai simbol semangat gerakan literasi yang tak boleh padam.
 

Kegiatan juga diisi talkshow bersama komunitas Gelas Kosong, yang selama ini aktif menyuarakan edukasi literasi kreatif di kalangan muda.
 

Literasi Harus Didukung Dunia Usaha dan Pemerintah
 

Tinawati berharap, gerakan seperti ini tidak hanya berhenti pada acara seremonial. Ia mendorong pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata untuk ikut membangun sudut-sudut baca di tempat mereka.
 

“Mudah-mudahan bisa diikuti oleh pelaku usaha lainnya. Pojok baca itu penting. Kalau perlu, kami ikut bantu promosikan lewat jaringan literasi keluarga dan wisata daerah,” katanya antusias.

 

Suara dari Lembur Kula: Edukasi Harus Ada di Setiap Tempat
 

Ade Kardiana, pemilik Lembur Kula, menegaskan bahwa Perpustakaan Jagaraksa dirancang untuk publik. Rak terbuka dan suasana nyaman menjadi daya tariknya.
 

“Kemanapun kita pergi, harus ada edukasinya. Jadi, dari wisata pun kita bisa pulang bawa ilmu,” ujar Ade.
 

Ruang Baca Baru, Kebiasaan Baru
 

Pegiat literasi Aip Rochadi menyambut baik kolaborasi antara dunia usaha, aktivis, dan pemerintah. Ia yakin, ruang baca di tempat wisata bisa menciptakan kebiasaan baru yang menyenangkan.
 

“Literasi harus jadi budaya yang menyatu dengan gaya hidup masyarakat. Dan ini langkah awal yang luar biasa,” tuturnya.
 

Kolaborasi Hebat: Pemerintah, Swasta, dan Komunitas
 

Perpustakaan Jagaraksa merupakan hasil kolaborasi Bunda Literasi Provinsi Banten, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Banten, PT Titipan Kilat (TIKI), dan Wisata Alam Lembur Kula.
 

Gerakan literasi di Banten kini tak lagi diam di ruang-ruang sekolah dan perpustakaan formal. Ia mulai menyebar ke warung kopi, ruang wisata, dan taman keluarga. Karena, seperti pesan dari lagu “Rumah Cahaya”: terang bisa dimulai dari rumah, dan dibawa ke mana saja.

 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: