Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Ada Dua PSN, Jangan Salah Arti! Menteri Tito Jelaskan Perbedannya

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 22 Juli 2025 | 22:21 WIB
Mendagri Tito Karnavian - Repro -
Mendagri Tito Karnavian - Repro -

RMBANTEN.COM - Jakarta, PSN – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meluruskan kerancuan istilah yang kerap muncul dalam pemerintahan: Program Strategis Nasional dan Proyek Strategis Nasional. Keduanya sama-sama disingkat PSN, tapi jangan salah kaprah—maknanya sangat berbeda.
 

"Sering kali kita dengar PSN disebut-sebut, padahal ada dua makna. Program dan proyek, itu beda. Meskipun disingkatnya sama," tegas Mendagri Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
 

Proyek: Beton dan Baja
 

Tito menjelaskan, Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah proyek fisik dan konkret yang ditetapkan lewat Keputusan atau Peraturan Presiden. Misalnya pembangunan jalan tol, bendungan, pelabuhan, hingga kereta cepat. Termasuk juga proyek-proyek di kawasan ekonomi khusus.
 

“Semua proyek ini harus didukung penuh oleh pemerintah daerah, karena berpengaruh langsung pada percepatan pembangunan dan konektivitas,” ujarnya.
 

Program: Visi dan Misi Presiden
 

Sementara itu, Program Strategis Nasional adalah arah kebijakan besar yang menjadi program unggulan Presiden. Program ini berasal dari visi-misi Presiden terpilih dan merupakan mandat konstitusional.
 

“Misalnya sekarang, di era Presiden Prabowo Subianto, program utama itu ketahanan pangan, ketahanan energi, dan program makan bergizi gratis. Itu bukan proyek, tapi program strategis,” terang Tito.
 

Kepala Daerah Wajib Tahu!
 

Tito mengingatkan bahwa kepala daerah wajib menjalankan Program Strategis Nasional. Amanat itu tertuang jelas dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
 

“Jadi, jangan sampai kepala daerah tidak tahu mana program, mana proyek. Dua-duanya penting, tapi tugas dan cara mendukungnya berbeda,” tegasnya.
 

Tito menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah. 
 

"Kalau kepala daerah paham perannya, maka tidak akan ada kebijakan pusat yang nyangkut di lapangan," tutupnya.rajamedia

Komentar: