Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Tangerang Raya Siaga Mikroplastik dari Air Hujan

Laporan: CAREP-02
Selasa, 04 November 2025 | 15:50 WIB
Ilustrasi hujan microplastik - Net -
Ilustrasi hujan microplastik - Net -

RMBANTEN.COM - Tangerang Raya — Pemerintah Daerah Tangerang Raya kini mengambil sikap siaga. Rapat koordinasi lintas instansi digelar untuk mengantisipasi bahaya mikroplastik yang kini disebut sudah menyebar melalui udara, lalu jatuh bersama air hujan, dan berpotensi berdampak pada kesehatan masyarakat.
 

Air Hujan Kini Harus Diwaspadai
 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengingatkan publik agar tidak menganggap biasa air hujan di tengah kondisi cuaca ekstrem.
 

“Dengan cuaca ekstrem ini, kami imbau masyarakat jangan terlalu banyak kontak fisik saat hujan. Kalau hujan, jangan keluar rumah,” kata Hendra mengutip laman RRI, Selasa (4/11/2025).
 

Menurutnya, paparan mikroplastik yang terbawa uapan air hujan dapat memicu potensi gangguan daya tahan tubuh.
 

Kurangi Aktivitas Outdoor Setelah Hujan
 

Hendra juga menegaskan, masyarakat sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruang setelah hujan terjadi.
 

“Mungkin kalau cuaca ekstrem seperti angin kencang segala macam akan terkena segala macam dan akan bermasalah,” lanjutnya.
 

Selain itu, ia mengingatkan masyarakat tidak menggunakan air hujan untuk minum, memasak, maupun mencuci.
 

BRIN: Mikroplastik Sudah Terdeteksi di Hujan Jabodetabek
 

Sinyal bahaya ini bukan tanpa dasar. BRIN telah melakukan penelitian sejak 2022 soal mikroplastik pada hujan di kawasan perkotaan.
 

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan, air hujan kini telah membawa partikel mikroplastik yang berasal dari aktivitas manusia.
 

“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, hingga degradasi plastik,” kata Reza.
 

Hasilnya, rata-rata terdeteksi 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari pada sampel hujan di kawasan pesisir Jakarta.
 

Fenomena ‘Atmospheric Microplastic Deposition’
 

BRIN menyebut, mikroplastik kini sudah masuk siklus atmosfer. Debu dan pembakaran plastik terbang ke udara, terbawa angin, lalu turun kembali bersama hujan.
 

Masyarakat Tangerang Raya diminta tidak meremehkan ancaman ini — sebab pencemaran mikroplastik bukan lagi hanya di sungai dan laut, tapi sudah turun dari langit.rajamedia

Komentar: