Ray Rangkuti Bongkar Makna Politik di Balik OTT Noel!

RMBANTEN.COM - Jakarta, Polkam - Pakar politik Ray Rangkuti buka suara soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel.
Menurutnya, kasus ini sarat dengan muatan politik dan jadi bagian dari rentetan penegakan hukum yang menarget orang-orang dekat mantan Presiden Jokowi!
"Jadi pertanyaan apakah ini by design atau muncul secara natural. Ini menandakan adanya keretakan yang semakin dalam antara Pak Prabowo dan Jokowi," tegas Ray, dikutip Kamis (28/8).
Figur Deat Jokowi Jadi Sasaran?
Ray menyoroti bahwa Noel - pendiri Jokowi Mania 2019 yang beralih jadi pendukung Prabowo-Gibran 2024 - hanyalah satu dari sekian banyak figur dekat Jokowi yang kini berurusan dengan hukum.
Daftar Panjang "Orang Dalam" Jokowi Yang Terjerat Hukum:
1. Silfester Matutina - Pendukung setia Jokowi 2019 yang kini kasusnya disorot publik
2. Nadiem Makarim - Mantan Mendikbud Ristek terseret kasus korupsi Laptop Chromebook
3. Yaqut Cholil Qoumas - Menag era Jokowi terlibat kasus kuota haji
4. Budi Arie Setiadi - Pendiri Projo dikaitkan perkara judi online
Hubungan Prabowo-Jokowi Menuju Keretakan?
Ray menduga kuat berbagai pengungkapan kasus ini bakal menjauhkan hubungan antara Jokowi dan Presiden Prabowo.
"Artinya berbagai penangkapan ini akan membawa rasa tidak nyaman terus-menerus dan dampak yang tidak positif terhadap Jokowi," jelasnya.
Yang lebih mengejutkan, Ray menyoroti perbedaan mencolok pola penegakan hukum era Jokowi dengan sekarang: "Pada zaman Jokowi penegakan hukum lebih banyak ditujukan pada para pengkritik dan oposisi, namun seringkali terluput kepada orang-orang di dalam kekuasaan."
Prabowo Berani Lawan Cucu Ideologis?
Menurut Ray, langkah penegakan hukum pemerintahan Prabowo ini menandakan keberanian untuk tidak terpengaruh oleh Jokowi.
"Ini semakin menguatkan asumsi bahwa orang-orang dekat Jokowi selama ini, sekarang seperti menjadi target pemerintah," pungkasnya.
Kini, bola panas ada di tangan Prabowo. Apakah ini tanda dimulainya "perang dingin" antara dua kekuatan politik terbesar di Indonesia? Atau hanya kebetulan belaka? Masyarakat punya hak untuk bertanya!
Warta Banten 6 hari yang lalu

Hukum | 6 hari yang lalu
Gaya Hirup | 2 hari yang lalu
Nagara | 2 hari yang lalu
Warta Banten | 2 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Pulitik Jero | 1 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Kaamanan | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu