Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Panen Bawang Merah di Tangerang: Bukti Sinergi Petani, Pemda, & Jaksa Garda Desa

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 09 September 2025 | 07:48 WIB
Panen bawang merah program Jaksa Garda Desa - Prokopim Tangerang -
Panen bawang merah program Jaksa Garda Desa - Prokopim Tangerang -

RMBANTEN.COM - Tangerang, Panen Raya - Suasana penuh syukur menyelimuti Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Para petani bersama Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid melaksanakan panen bawang merah, Senin (8/9/2025).
 

“Alhamdulillah, ini bukan hanya tanda keberhasilan para petani, tetapi juga simbol semangat masyarakat dalam mengelola potensi pertanian lokal,” ujar Bupati Maesyal.
 

Kehadiran Kejagung Perkuat Program Desa
 

Panen kali ini semakin istimewa dengan kehadiran Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI,  Reda Manthovani. Ia merupakan inisiator Program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) yang mendukung pembangunan desa, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat.
 

Bupati menyebut kehadiran Prof. Reda memperkuat sinergi antara Kejaksaan, Pemda, dunia usaha, dan masyarakat. 
 

“Sinergi ini tidak lahir begitu saja, melainkan berangkat dari kerja sama yang lebih luas,” ucapnya.
 

Kerja Sama Strategis untuk Desa Mandiri
 

Pada 25 Juni 2025 lalu, Pemkab Tangerang menandatangani MoU dengan PT Paskomnas Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Universitas Telkom. Tujuannya untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa sebagai motor ekonomi lokal.
 

Panen di Desa Sarakan juga menjadi bagian dari kerja sama tersebut. Benih bawang merah varietas Bima Brebes berasal dari bantuan Dinas Pertanian Provinsi Banten.
 

Kontribusi Terhadap Stabilitas Pangan Nasional
 

Bawang merah dipilih karena masuk kategori komoditas penyumbang inflasi menurut BPS. Dengan budidaya lokal, produksi bawang merah bisa menekan gejolak harga.
 

Setelah 60 hari dirawat, lahan 0,7 hektare menghasilkan 5,6 ton bawang merah kering. Dengan harga Rp25 ribu/kg, nilai panen mencapai Rp140 juta. 
 

“Petani kini tidak khawatir pemasaran karena ada off taker yang menampung hasil,” jelas Bupati.
 

Dukungan Berkelanjutan
 

Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Siswanto, menegaskan dukungan berkelanjutan atas program ini. 
 

“Ini percontohan pertama di Kabupaten Tangerang. Ke depan akan diperluas ke kabupaten lain di wilayah pantai,” katanya.

Panen bawang merah ini sekaligus menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas lembaga mampu menghadirkan kesejahteraan nyata bagi masyarakat desa.rajamedia

Komentar: