Menag Ingatkan Pemda: Pembangunan Keagamaan Jangan Jadi “Sisa Anggaran!”

RMBANTEN.COM - Palu, Kemenang - Menteri Agama Nasaruddin Umar melempar pesan keras ke daerah. Pembangunan bidang keagamaan — khususnya madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan agama — jangan hanya dijatah ala kadarnya. Tidak boleh menunggu “sisaan APBD”.
 

“Keterbatasan anggaran Kemenag bukan alasan. Madrasah masih tertinggal dibanding sekolah negeri. Daerah harus ikut dorong,” tegasnya saat pembinaan ASN Kemenag Sulawesi Tengah di Palu, Minggu (2/11/25).
 

Daerah Diminta Gaspol Ikut Biayai Pendidikan Agama
 

Menag menyebut, kolaborasi pusat–daerah wajib mengunci isu besar keagamaan: mutu pendidikan, kerukunan, dan pemberdayaan rumah ibadah.
 

“Kemenag tidak bisa kerja sendiri. Dampak hanya terasa kalau daerah turun tangan,” katanya.
 

Ia mencontohkan Bupati Banggai Amirudin Tamoreka yang menghibahkan lebih dari Rp3 miliar untuk pembangunan Gedung Kemenag Banggai.
 

Sulteng Kita: Berani Berkah Sampai Majelis Subuh
 

Gubernur Anwar Hafid bersama Wagub Reny Lamadjido sudah menggeber program “Berani Berkah” — bagian dari sembilan program unggulan Sulteng.
 

Ada pula “Sulteng Berjamaah”, “Sulteng Mengaji”, sampai “Majelis Subuh Berkah” tiap Sabtu subuh di Masjid Mujahidin.
 

Plt Kakanwil H Muchlis menyebut, angka kerukunan Sulteng tahun 2023 berada di 76,95%. Kategori Rukun Tinggi.
 

FKUB — Pahlawan Kerukunan yang Jarang Disebut
 

Menag juga memuji FKUB sebagai aktor penyangga stabilitas sosial.
 

“Kerukunan itu modal termahal bangsa. Banyak negara hancur karena tidak aman. Kita bersyukur Indonesia damai,” katanya.
 

Menag menutup kunjungan dengan pembinaan ASN dan silaturahmi tokoh agama — mengunci pesan: imam, tokoh agama, dan ASN Kemenag harus jadi teladan akhlak, integritas, dan pengabdian.