Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Gubernur Andra, Benyamin, & Sachrudin Susuri Kali Angke: Perang Terbuka Lawan Banjir!

Laporan: Firman
Rabu, 23 Juli 2025 | 21:10 WIB
Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, dan Wali Kota Tangerang Sachrudin satu perahu menyusuri kali Angke mitigasi penyebab banjir - Foto: Dok Pemkot Tangsel -
Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, dan Wali Kota Tangerang Sachrudin satu perahu menyusuri kali Angke mitigasi penyebab banjir - Foto: Dok Pemkot Tangsel -

RMBANTEN.COM - Tangsel, Kali Angke — Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Gubernur Banten Andra Soni, dan Wali Kota Tangerang Sachrudin bersatu turun langsung ke lapangan, menyusuri Kali Angke yang kerap menjadi biang banjir di kawasan Jabodetabek barat daya.
 

Rabu pagi (23/7/2025), ketiganya menaiki perahu karet, mengawasi langsung titik-titik rawan banjir dari Perumahan Fortune Pakujaya, Serpong Utara (Tangsel) menuju Jembatan Fortune, Ciledug (Kota Tangerang).
 

Langkah ini bukan seremoni. Ini sinyal keras dari para kepala daerah bahwa banjir adalah musuh bersama — dan harus ditumpas lewat kolaborasi konkret lintas wilayah.
 

Kali Maharta, Cantika, dan Muara Angke: Akar Masalah Diurai
 

Menurut Benyamin, dua anak sungai besar di Tangsel, yakni Kali Maharta dan Kali Cantika, bermuara ke Kali Angke. Titik-titik itulah yang sering kali menjadi sumber genangan ketika musim hujan tiba.

“Kali Maharta dan Cantika bermuara ke Angke. Kita akan lakukan pemetaan. Mana kewenangan BBWS, mana yang bisa kita benahi langsung,” ujar Benyamin dengan suara tegas di atas perahu karet.
 

Tak ingin hanya mengandalkan peta kertas, Benyamin mengaku telah menyiapkan pemetaan udara dengan teknologi drone. Data ini akan diserahkan ke BBWS untuk disinergikan dengan langkah teknis pemerintah pusat.
 

Banjir Maharta, Warisan Lama yang Tak Bisa Dibiarkan
 

Salah satu titik yang mendapat perhatian khusus adalah Perumahan Pondok Maharta, wilayah langganan banjir yang hingga kini belum tuntas teratasi.
 

Menurut Benyamin, kondisi di Maharta di Tangsel memang relatif stabil. Tapi begitu air masuk ke perbatasan Kota Tangerang, penyempitan dan sedimentasi membuat air tersumbat dan kembali meluap ke wilayah hulu.
 

“Di Tangsel pohon pisang dan bangunan liar sudah kita tertibkan. Tapi begitu masuk Kota Tangerang, air tertahan, lalu balik lagi. Ini yang membuat banjir tetap terjadi,” jelasnya.
 

Andra Soni Siap Kerahkan Tim Provinsi, Kolaborasi Jadi Kunci
 

Gubernur Banten Andra Soni mengerahkan jajaran PUPR dan BPBD untuk menyusuri Kali Angke bersama para kepala daerah. Tim Penanganan Banjir Provinsi Banten kini resmi dilibatkan secara penuh.
 

Bersama Tim Pengendali Banjir Kota Tangsel, tim provinsi akan membedah kelokan sungai, sedimentasi, serta kemungkinan pengerahan alat berat amfibi.
 

“Kelokan sungai kita hitung ulang. Bisa belasan. Ini perlu peralatan khusus. Semua sedang dihitung untuk eksekusi nyata,” ujar Benyamin.
 

Kolaborasi Tiga Kepala Daerah: Musuh Banjir Tak Bisa Dilawan Sendiri
 

Peninjauan ini menjadi bukti bahwa Tangsel, Kota Tangerang, dan Pemprov Banten tak ingin hanya lempar tanggung jawab. Mereka turun langsung, menyatukan langkah.
 

“Banjir ini bukan urusan satu kota. Ini urusan bersama. Kita serius antisipasi banjir, bukan hanya di Maharta, tapi seluruh lintasan Kali Angke,” tutup Benyamin.
 

Dengan komando penuh dari BPBD dan PUPR Provinsi, serta koordinasi lintas kota, masyarakat kini menaruh harapan lebih besar. Musuhnya jelas: banjir. Senjatanya? Kolaborasi konkret, pemetaan akurat, dan tindakan cepat.rajamedia

Komentar: