Andra Soni Pimpin Delapan Provinsi Wujudkan Komitmen Percepatan Eliminasi TBC

RMBANTEN.COM - Jakarta, ELiminasi TBC - Gubernur Banten Andra Soni memimpin penyampaian komitmen dan aksi nyata percepatan penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) dari delapan provinsi di Indonesia.
Delapan provinsi tersebut yakni Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Komitmen itu dituangkan dalam Rapat Forum Delapan Gubernur Percepatan Eliminasi Penyakit yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Penandatanganan komitmen disaksikan Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto.

“Alhamdulillah, Provinsi Banten mendapatkan apresiasi atas capaian kinerjanya dalam penanganan tuberkulosis. Namun masih banyak yang harus dilakukan, karena Indonesia masih berada di posisi kedua dunia untuk kasus TBC,” ujar Andra Soni.
Rencana Aksi Daerah di Banten
Sebagai tindak lanjut, Andra Soni berencana menggelar rapat koordinasi dengan kabupaten/kota se-Banten. Hasil rapat akan dituangkan dalam rencana aksi daerah untuk mempercepat eliminasi TBC.
“Alhamdulillah delapan kabupaten/kota di Banten juga mendukung upaya-upaya ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menjelaskan enam strategi percepatan eliminasi TBC yang tengah dijalankan Pemprov Banten.
Pertama, komitmen bersama bupati/walikota yang sudah dilakukan sejak 100 hari kerja awal gubernur. Langkah itu ditindaklanjuti dengan pembuatan serta penyempurnaan regulasi.
Strategi Enam Langkah Penanggulangan TBC
Ati merinci, strategi kedua adalah memperluas akses fasilitas kesehatan, baik primer, sekunder, maupun jemput bola dengan layanan mobile clinic ke pelosok daerah.
Ketiga, memperkuat promosi, pencegahan, pemberian pengobatan pencegahan TBC, serta investigasi kontak.
Keempat, menguatkan peran komunitas, mitra, dan multisektor, termasuk sekolah hingga perusahaan.
Kelima, pemanfaatan riset dan teknologi dalam active case finding, diagnosa, dan tatalaksana.
Keenam, penguatan manajemen program mulai dari SDM, logistik, hingga pencatatan pelaporan di faskes pemerintah maupun swasta.
Peringatan Pemerintah Pusat
Rapat koordinasi eliminasi TBC dipimpin langsung Mendagri Tito Karnavian. Ia meminta kepala daerah serius menangani TBC dengan memanfaatkan otoritas dan sumber daya yang ada.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Indonesia menghadapi beban besar: 125 ribu kematian per tahun akibat TBC, dengan sekitar satu juta orang terpapar setiap tahun.
“Langkah awal adalah menemukan kasus TBC di masyarakat, karena penyakit ini menular ke mana-mana,” tegas Budi.
Sementara itu, Menko PMK Pratikno mengingatkan bahwa Indonesia berada di posisi kedua dunia setelah India untuk kasus TBC.
“TBC bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga berdampak sosial dan ekonomi karena menurunkan produktivitas hingga menyebabkan kehilangan pekerjaan,” jelasnya.
Pratikno menekankan agar penanganan TBC masuk sebagai program prioritas dalam dokumen perencanaan daerah, serta memperkuat monitoring dan evaluasi hingga level desa.
Sumber: bantenprov.go.id
Warta Banten 5 hari yang lalu

Hukum | 5 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Gaya Hirup | 1 hari yang lalu
Nagara | 1 hari yang lalu
Warta Banten | 1 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Pulitik Jero | 19 jam yang lalu
Kaamanan | 3 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu