Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Mendagri Minta Daerah Siaga Penuh Hadapi Bencana

Laporan: Firman
Kamis, 20 November 2025 | 09:04 WIB
Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan pers tentang kewaspadaan bencana. - Foto: Puspen Kemendagri -
Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan pers tentang kewaspadaan bencana. - Foto: Puspen Kemendagri -

RMBANTEN.COM - Bogor, Siaga Bencana - Kesiapsiagaan bencana menjadi alarm utama pemerintah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah wajib meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama memasuki puncak musim hujan.
 

Tito mengungkapkan bahwa ia menerima arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto melalui Mensesneg. Arahan itu jelas: daerah harus siap menghadapi ancaman banjir dan longsor.
 

“Kesiapan daerah harus ditingkatkan sebelum cuaca memburuk,” kata Tito dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/11/2025).
 

Longsor Banjarnegara–Cilacap Jadi Alarm Serius
 

Mendagri menyoroti dua kejadian yang menjadi perhatian nasional: longsor di Banjarnegara dan Cilacap. Kedua peristiwa itu disebutnya sebagai pengingat bahwa ancaman bencana semakin nyata dan harus direspons cepat.
 

“Ini peringatan bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan,” tegas Tito.
 

Koordinasi Lintas Sektor: BMKG hingga Menko PMK
 

Untuk memperkuat mitigasi, Tito telah berkoordinasi dengan Kepala BMKG dan Menko PMK Pratikno. Kolaborasi ini mencakup penguatan analisis cuaca, pemetaan risiko, hingga langkah pencegahan.
 

“Upaya terpadu diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana,” ujarnya.
 

BMKG melaporkan curah hujan di kawasan selatan Jawa mencapai level tinggi, sehingga risiko longsor meningkat. Data ini menjadi dasar pemerintah memperketat mitigasi di berbagai titik rawan.
 

Inventarisasi Titik Rawan dan Rencana Relokasi
 

Kemendagri kini bekerja bersama pemerintah daerah untuk menginventarisasi titik-titik rawan longsor secara menyeluruh. Tito menegaskan pentingnya langkah pencegahan yang sesuai dengan karakter risiko tiap wilayah.
 

Ia juga mendorong adanya rencana relokasi terbatas bagi warga di kawasan dengan ancaman tinggi.
 

“Melakukan aksi pencegahan penting untuk mitigasi bencana,” katanya.
 

Instruksi: Apel Siaga hingga Modifikasi Cuaca
 

Tito menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk segera menggelar apel kesiapsiagaan terpadu. Apel itu harus melibatkan BPBD, Polri, TNI, dan unsur pendukung lainnya guna memastikan respons cepat dan terkoordinasi.
 

Dalam waktu dekat, Mendagri juga akan memimpin rapat virtual bersama kepala daerah dan BMKG. Ia menyebut BMKG kini melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah berisiko.rajamedia

Komentar: