Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Zakat Fitrah: Jangan Sampai Terlambat

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Jumat, 28 Maret 2025 | 05:00 WIB
Ilustrasi -
Ilustrasi -

RMBANTEN.COM - RAMADAN sudah mau selesai.
 

Sebentar lagi, takbir menggema. Idulfitri tiba. Tapi sebelum itu, ada satu kewajiban yang tidak boleh dilewatkan: zakat fitrah.
 

Bukan sekadar formalitas. Bukan sekadar transfer.
 

Tapi betul-betul memastikan bahwa yang berhak menerima, benar-benar mendapatkannya.
 

Kenapa Harus Sekarang?
 

Banyak yang bayar zakat di malam takbiran. Bahkan ada yang mepet sebelum shalat Id.
 

Padahal, Rasulullah sudah mengajarkan: zakat fitrah itu diberikan sebelum hari raya. Agar mereka yang berhak bisa menikmatinya.
 

Bayangkan kalau semua orang menunggu di detik terakhir.
 

Mereka baru menerima zakat setelah lebaran? Lalu bagaimana dengan kebahagiaan mereka di hari raya?
 

Zakat ini bukan cuma soal ibadah. Tapi soal kepedulian.
 

Lebih dari Sekadar Kewajiban
 

Seharusnya, zakat fitrah ini mengajarkan sesuatu yang lebih besar: kesejahteraan sosial.
 

Kalau setiap muslim benar-benar menjalankan zakat, kemiskinan bisa ditekan.
 

Tapi faktanya?
 

Masih banyak yang harus antri bantuan sosial. Masih banyak yang tidak punya cukup makanan untuk lebaran.
 

Berarti ada yang salah.
 

Kita sering berbicara tentang gotong royong. Tapi apakah benar-benar kita jalankan?
 

Pemimpin Juga Harus Berkaca
 

Di Indonesia, jutaan orang hidup di bawah garis kemiskinan.
 

Kalau konsep zakat saja bisa membantu, kenapa kebijakan ekonomi kita masih sering meleset?
 

Mengelola negara itu seperti mengelola zakat. Ada dana, ada amanah, ada hak orang lain di dalamnya.
 

Tapi apakah benar sudah disalurkan dengan adil?
 

Atau justru lebih banyak yang tersedot untuk kepentingan segelintir orang?
 

Bung Hatta pernah berkata:
"Kekuasaan tanpa keadilan hanya akan melahirkan kesengsaraan."
 

Maka, kalau pemimpin masih sibuk mengurus oligarki, sementara rakyat harus antri bantuan, di mana keadilannya?
 

Jangan Sampai Menyesal
 

Zakat fitrah itu wajib. Tapi semangat berbagi harusnya lebih dari itu.
 

Jangan sampai kita hanya ingat zakat setahun sekali.
 

Jangan sampai kita hanya peduli saat Ramadan.
 

Kalau memang ingin berbagi, kenapa harus menunggu kewajiban?
 

Jangan sampai kita terlambat. Jangan sampai menyesal.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Maria Ulfah Santoso, perempuan pertama Indonesia dari Banten yang menjadi menteri. Itu tahun 1946, di kabinet Sjahrir II. - Ilustrasi/RMN =
Kartini dari Banten
Senin, 21 April 2025
Ilustrasi -
Matahari Kembar
Rabu, 16 April 2025
Ilustrasi  Ratu Zakiyah Vs Andika Hazrumy di Pilkada Kabupate Serang - Dok RMN -
Pilkada Ulang, Dinasti Pulang?
Selasa, 15 April 2025