Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Wagub Banten Semprot Aparat Desa: Warga Miskin Jangan Dibiarkan Menderita!

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 25 Maret 2025 | 09:40 WIB
Wagub Banten Dimyati Natakusumah saat memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Pandeglang - Dok. Adpimpro Bante -
Wagub Banten Dimyati Natakusumah saat memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Pandeglang - Dok. Adpimpro Bante -

RMBANTEN.COM - Pandeglang, Raja Media – Wakil Gubernur (Wagub) Banten, A Dimyati Natakusumah, geram melihat masih ada warga miskin yang tinggal di rumah tak layak huni. 
 

Dia meminta aparat desa lebih peka dan proaktif terhadap warganya yang hidup dalam kondisi sulit, terutama kaum dhuafa dan penyandang disabilitas.
 

Instruksi itu dilontarkan Dimyati saat memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada Muhammad Soleman (55), seorang penyandang disabilitas yang hidup sebatang kara di Kampung Rocek, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Senin (24/3/2025).
 

“Kalau ada warga yang susah, tolong diperhatikan. Jangan dibiarkan! Kalau aparat desa gak mampu bantu, laporkan ke saya! Jangan sampai ada rakyat saya yang hidup sengsara tanpa perhatian,” tegas Dimyati dengan nada tinggi.
 

Jangan Cuma Duduk di Kantor!
 

Menurut Dimyati, seorang pemimpin harus turun langsung ke masyarakat, bukan hanya duduk di belakang meja. Dia menegaskan bahwa membantu rakyat miskin adalah kewajiban pemimpin, baik di dunia maupun di akhirat.
 

“Jangan cuma nunggu laporan! Keliling, cek langsung ke warga, lihat siapa yang butuh bantuan. Kalau kalian diam saja, nanti dosanya saya yang nanggung!” tukasnya.
 

Dia juga berjanji akan terus blusukan mencari warga yang membutuhkan uluran tangan pemerintah.
 

Soleman: 30 Tahun Lumpuh, Hidup Sendirian
 

Muhammad Soleman tak kuasa menahan haru. Dengan suara bergetar, dia mengucapkan terima kasih atas perhatian Wagub Banten.
 

“Terima kasih tak terhingga buat Pak Wagub. Saya tidak menyangka masih ada pemimpin yang peduli seperti ini,” ujarnya.
 

Soleman mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan 30 tahun lalu. Sebelum itu, dia aktif berdagang. Namun, sejak musibah itu, hidupnya berubah drastis.
 

“Istri saya menceraikan saya. Anak saya pun meninggal dunia. Sejak saat itu saya tinggal sendiri, mengandalkan penjualan golok yang saya rakit seadanya. Itu pun kalau ada yang beli,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
 

Untuk makan sehari-hari saja Soleman harus berjuang. Apalagi untuk merenovasi rumahnya yang sudah nyaris roboh.
 

“Jangankan buat perbaiki rumah, buat makan saja susah,” katanya lirih.
 

Kini, dengan bantuan dari Pemprov Banten, Soleman bisa sedikit bernapas lega. Namun, harapan besar ada pada aparat desa agar lebih peka terhadap warganya. Seperti pesan Wagub Dimyati, “Jangan tunggu rakyat berteriak baru bergerak!”rajamedia

Komentar: