Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

UMKM Di Cileunyi Bandung Naik Kelas Lewat Program MBG

Laporan: Iyan Sopian
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 11:05 WIB
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenUMKM, Riza Damanik - Humas UMKM -
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenUMKM, Riza Damanik - Humas UMKM -

RMBANTEN.COM - Bandung, UMKM – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak main-main dalam mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro ke dalam program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG)
 

Melalui forum Temu Mitra, sebanyak 18 UMKM terkurasi dipertemukan dengan Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta yayasan mitra dapur MBG di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung dan sekitarnya, Jumat (1/8).
 

UMKM Jadi Pemain Penting
 

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenUMKM, Riza Damanik, menegaskan posisi strategis UMKM dalam menyukseskan ekosistem MBG. 
 

“UMKM punya peran di tiga titik penting: sebagai pemasok bahan baku (hulu), penyedia jasa boga di dapur (dapur), dan pengelola limbah makanan (hilir),” jelas Riza saat membuka forum di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYD) Alkasyaf, Cileunyi.
 

Riza menyebut keterlibatan UMKM dalam program ini bukan sekadar penggugur kewajiban, melainkan bagian dari upaya negara mencetak generasi sehat dan unggul lewat pangan bergizi, sekaligus membuka jalan naik kelas bagi pelaku usaha mikro.

Teken Komitmen, Bukan Seremoni
 

Pada kesempatan itu, para UMKM yang telah menjalani kurasi dan pendampingan selama tiga bulan langsung meneken komitmen kemitraan dengan kepala dapur SPPG atau yayasan mitra. 
 

“Temu Mitra ini bukan seremoni. Ini gerakan nyata memperluas akses pasar dan memperkuat UMKM dalam ekosistem MBG yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Riza.
 

Dukung dengan 4 Pilar Kementerian
 

Untuk mendukung keberhasilan kemitraan ini, Kementerian UMKM menyuntikkan dukungan lewat empat pilar utama: peningkatan kapasitas manajemen usaha, fasilitasi permodalan dan pembiayaan, penguatan legalitas dan perlindungan usaha, serta digitalisasi dan perluasan pasar berbasis rantai pasok.
 

“UMKM harus menjaga kualitas produk dan terus memperkuat manajemen bisnisnya. Ini momentum langka yang harus dimanfaatkan,” tandas Riza.
 

Omzet Tembus Miliaran, Rekrut Ibu Rumah Tangga
 

Sebagai contoh konkret suksesnya kemitraan MBG, turut dipaparkan kisah CV ST Jaya Mandiri, UMKM mitra dapur SPPG yang berhasil menggenjot omzet hingga Rp1,8 miliar per tahun. Tak hanya itu, UMKM ini juga berhasil merekrut 15 ibu rumah tangga di sekitarnya sebagai tenaga kerja tetap.
 

SPPG Ramah UMKM: Dari Desa ke Kota
 

KemenUMKM berharap Temu Mitra ini jadi awal dari replikasi SPPG Ramah UMKM di berbagai daerah. 
 

“Kita ingin lahir lebih banyak dapur SPPG yang memberdayakan UMKM lokal dan menggerakkan ekonomi rakyat, dari desa hingga kota,” pungkas Riza Damanik.rajamedia

Komentar: