Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Tanggulangi Genangan Banjir, Walikota Tangerang Optimalkan Sumur Resapan dan Drainase

Laporan: Raja Media Network
Jumat, 06 Januari 2023 | 09:48 WIB
Walikota Tangerang Arief Wismansyah sedang mengecek sumur resapan/Repro
Walikota Tangerang Arief Wismansyah sedang mengecek sumur resapan/Repro

RMBanten.com, Kota Tangerang - Genangan di sejumlah titik di wilayah Kota Tangerang akibat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi terjadi beberapa waktu lalu.

Salah satunya adalah di wilayah Kecamatan Larangan.

Walimota Tangerang, Arief R Wismansyah, para camat dan Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meninjau sejumlah titik di Larangan yang rawan genangan serta melakukan pengecekan di sejumlah titik penampungan dan saluran air sebagai langkah antisipasi tingginya curah hujan akibat cuaca ekstrem tersebut.

Arief dalam tinjauannya menyampaikan bahwa masih ada beberapa perbaikan yang perlu dibenahi guna mengoptimalkan sistem resapan air.

"Jika dirasa masih kurang ya saran saya agar ditambah lagi inletnya agar air yang masuk ke sumur retensi lebih banyak sehingga penyerapan juga bisa lebih besar," ujar  Arief saat melakukan pengecekan kolam retensi di Taman Cipulir, Kelurahan Cipadu Jaya, Kamis (5/1).

Arief juga melakukan pengecekan ground tank di salah satu fasilitas umum di Kelurahan Kreo Selatan yang juga merupakan salah satu titik rawan genangan.

"Coba nanti dicek lagi apakah ground tank nya berfungsi atau tidak, coba dikeringkan dan diisi air lagi. Pastikan penyerapannya optimal, kalau masih kurang ya berarti harus dibuatkan tempat penampungan air sementara, supaya air yang antri bisa parkir dulu sebelum diserap," terang Arief.

Selain sistem resapan air, Arief juga menekankan pentingnya normalisasi saluran air guna memaksimalkan sistem drainase dan jalur pembuangan air."

"Kalau sudah ada sumur resapan dan retensi, salurannya juga harus di perhatikan. Percuma ada resapan kalau airnya ga ada jalur buat masuk," ujrnya.

"Kalau kita perhatikan ini ada penyempitan saluran ya jadi harus dilakukan normalisasi agar sistem drainasenya berjalan lancar. Selain itu juga perlu membersihkan sampah-sampah yang menjadi penyumbat jalan air juga, karena itu perlu koordinasi juga PU sama DLH," jelas Arief saat melanjutkan tinjauannya ke saluran drainase di Puri Beta, Kelurahan Larangan Utara.

Arief mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan serta mengajak masyarakat membuat sumur resapan di rumah masing-masing guna membantu meminimalisir genangan air akibat curah hujan yang tinggi.

"Mencegah banjir ini adalah tanggung jawab kita bersama karena itu minta tolong untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan malah membuang sampah sembarangan seperti di separator jalan apalagi di sungai atau saluran-saluran air," ujarnya.

"Tolong juga untuk membuat sumur resapan di rumah masing-masing agar dapat membantu meningkatkan daya resap air sehingga genangan dapat diminimalisir," tukasnya.

Sebagai tambahan informasi, saat ini Kota Tangerang telah memiliki 1600 titik sumur biopori jumbo serta 2 kolam retensi di Taman Cipulir dan Cimone Permai.

Dan direncanakan pada tahun 2023 ini akan dibangun 20 titik sumur resapan dan 50 biopori tambahan.rajamedia

Komentar: