Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Swasembada Pertanian, DKPP Kabupaten Serang Kembangkan Varietas Pertanian Lokal

Laporan: Raja Media Network
Senin, 28 Agustus 2023 | 06:01 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat panen benih kedelai produktivitas tinggi. (Foto: Dok DKPP)
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat panen benih kedelai produktivitas tinggi. (Foto: Dok DKPP)

RMBanten.com -  Serang - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang terus mengembangkan budidaya kedelai varietas Migo Ratu Serang.

Upaya mengembangkan varietas pertanian lokal ini dalam rangka swasembada pertanian.

Pada tahun 2023, ada enam kecamatan yang menjadi fokus pengembangan kedelai vareitas ini. Yakni Kecamatan Mancak, Anyar, Cinangka, Padarincang, Ciomas, dan Kecamatan Pabuaran.

Produksi panen berdasarkan hasil ubinan cukup memuaskan yakni 3,5 sampai 4 ton per hektare.

Harga kedelai di pasar pun cukup bagus, di pasaran biasanya dijual Rp10 ribu, naik menjadi Rp14 ribu perkilo. Para petani kedelai pun tidak sulit memasarkannya.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, untuk saat ini Asosiasi Petani Migo Ratu Serang langsung datang membeli ke petani untuk dijadikan benih kedelai berikutnya.

Untuk diketahui, Varietas kedelai Migo Ratu Serang ini, sudah boleh diedarkan oleh Balai Penelitian Kacang dan Umbi di Malang atas izin Kementerian Pertanian RI.

Varietas ini ditemukan dan dikembangkan oleh Ahli Pertanian Profesor Ali Zum Mashar.

Kemudian dikembangkan pertama kali di tiga Kecamatan Padarincang, Ciomas dan Mancak dan sudah dilakukan panen raya kedelai dega bersama Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Padarincang bulan lalu.

Saat ini, kata Suharjo, sedang dikembangkan untuk dijadikan benih kembali untuk ditanam di enam kecamatan yakni Kecamatan Pabuaran, Padarincang, Ciomas, Cinangka, Anyar dan Mancak.

"Masing masing kecamatan menanam 5 hektare," ujarnya.

Proses tanam sampai panen kedelai dega ini berlangsung sampai 75 hari, jika kondisi cuaca bagus, dalam setahun bisa tiga kali panen.

Namun yang harus jadi perhatian khusus ialah rentan terhadap serangan hama.

"Tapi kan kita sekarang sudah bekerja sama dengan Profesor Ali Zum Mashar, beliau punya teknologi untuk mencegah hama dan penyakit pada kedelai," ujarnya.

Lebih lanjut kata Suharjo, untuk tahun 2024, mulai diterapkan pula di Kecamatan Tunjungteja, Baros dan Petir.

Suharjo optimistis, dengan keberhasilan budidaya kedelai bahkan bisa mendapatkan hasil panen 4 ton per hektare, Kabupaten Serang bisa menjadi sentra kedelai.

"Hasil panennya bagus, tinggal nanti kita terus maksimal dengan penambahan tanam di wilayah selatan Kabupaten Serang," pungkasnya. [adv]rajamedia

Komentar: