Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Pilar Turun ke Lokasi Banjir: “Kita Bangun Solusi Permanen, Bukan Cuma Tambal Sulam”

Laporan: Maya Aul
Senin, 02 Juni 2025 | 20:43 WIB
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun ke titik-titik lokasi banjir cari solusi trbaik. - Foto: Amrin/RMN -
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun ke titik-titik lokasi banjir cari solusi trbaik. - Foto: Amrin/RMN -

RMBANTEN.COM - Tangsel, Keamanan – Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, blusukan ke sejumlah titik rawan banjir, Senin (2/6/2025). Dari Puskesmas Rawa Buntu hingga Perumahan Legon Serpong, Pilar tak hanya melihat, tapi juga langsung memetakan masalah serta mencicil solusi.
 

“Survei ini penting. Kita harus tahu masalahnya di mana. Setelah itu kita rumuskan solusi permanen. Bukan tebak-tebakan anggaran, tapi lewat kajian teknis,” tegas Pilar di sela kunjungannya.
 

Di Puskesmas Rawa Buntu, Pilar mencatat persoalan klasik: dataran rendah jadi lokasi kumpul air hujan. Tak hanya fasilitas kesehatan, rumah warga sekitar juga terdampak.

Lanjut ke Perumahan Citra Prima Serpong 2, Pilar menyoroti saluran air yang kecil, menyempit, dan berbelok—kombinasi sempurna penyebab banjir dadakan. Di Legon Serpong, tanggul atau turap jebol, air pun meluber ke pemukiman.
 

“Kita sedang hitung-hitung apakah dibutuhkan kolam tampung, turap baru, atau pelebaran drainase. Semua harus melalui perencanaan teknik lingkungan. Agar anggaran tepat sasaran dan solusinya permanen,” tegasnya.
 

Pilar juga mengingatkan soal perlunya peran pengembang. 

 

“Kalau bangun perumahan, harus ikut tanggung jawab lingkungan. Di Legon Serpong ini, pengembang juga harus ikut turun tangan,” katanya.
 

Menurutnya, ada 19 titik banjir yang masuk catatan Pemkot Tangsel. Beberapa lokasi seperti Jalupang dan Pondok Aren sudah berhasil ditangani. Tapi di titik lain, masih muncul genangan baru akibat penyempitan saluran dan kebiasaan buang sampah sembarangan.
 

“Saya ingin penanganan bukan cuma di hilir, tapi juga di hulu. Kalau dari awal aliran air sudah tertata, genangan bisa dicegah,” katanya.
 

Ketua RW 02 Rawa Buntu, Usup Supriyadi, membenarkan banjir terakhir (31 Mei) adalah yang pertama sejak 2022. 

 

“Kami berharap ada solusi cepat dari Pemkot. Warga sudah resah,” ujarnya.

 

Pilar menutup kunjungan lapangannya dengan satu komitmen: “Kalau kita tangani secara ilmiah, semua bisa diatasi. Jangan biarkan warga hidup dalam was-was tiap musim hujan.”rajamedia

Komentar: