Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

MQKN 2023 di Lamongan, 2.195 Santri se-Indonesia Bersaing Menjadi yang Terbaik

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 11 Juli 2023 | 21:51 WIB
Para santri peserta MQKN saat tiba di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. (Foto: Kemeag)
Para santri peserta MQKN saat tiba di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. (Foto: Kemeag)

RMBanten.com  - Lamogan - Sebayak 2.195 santri pondok pesantren dan mahasantri Ma’had Aly dari 35 provinsi di Indonesia akan akan mengikuti Musabaqah Qira`atil Kutub tingkat Nasional (MQKN) tahun 2023,.

Gelaran yang mengusung tema ‘Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia’ itu, .opening ceremony-nya akan digelar di Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, malam ini Selasa (11/7) .

Tecatat ada 2.195 santri pondok pesantren dan mahasantri Ma’had Aly dari 35 provinsi di Indonesia akan mengikuti

Musabaqah Qira`atil Kutub tingkat Nasional (MQKN) tahun 2023 yang digelar Kementerian Agama ini berlangsung dari tanggal 10-18 Juli 2023.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, gelaran ini dimaksudkan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning.

"Gelaran ini menjadi bagian penting dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan," kata Ali Ramdhani dikutip dari laman Kemenag jelang pembukaan MQKN di Lamongan, Selasa (11/7).

Dijelaskan Kang Dhani, sapaan akrabnya, sesuai dengan tema rekontekstualisai kitab kuning diharapkan bisa menjawab berbagai kebutuhan masyarakat modern, khususnya kalangan muda perkotaan.

"Saat ini, kalangan muda perkotaan lebih berminat belajar agama melalui potongan konten-konten yang beredar di media sosial dengan merujuk pada sosok publik figur yang sebenarnya tidak memiliki kapasitas dan keilmuan untuk menyampaikan pesan-pesan ajaran agama," ujarnya.

Lanjut Kang Dhani, rekontekstualisasi kitab kuning juga sebagai ikhtiar untuk merajut kerukunan, harmoni, memelihara keberagaman dalam hidup berdampingan yang toleran dan damai yang menerapkan prinsip moderasi beragama bagi seluruh elemen bangsa di tengah derasnya arus polarisasi dan menguatkan gerakan politik identitas yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Sementara, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono merinci beberapa jenis lomba yang digelar dalam acara MQKN 2023 tersebut, antara lain; Musabaqah Qira’atil Kutub, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, Debat Qanun hingga Lalaran Nadham.

"Musabaqah Qira’atil Kutub bertujuan untuk menggali kemampuan santri dalam membaca, menerjemahkan dan memahami kitab kuning. Lomba ini terbagi ke dalam tiga Marhalah, yaitu Marhalah Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya dengan kategori peserta perorangan (putra dan putri)," jelasnya.

Waryono mengungkapkan, serangkaian acara MQKN 2023 ini nantinya juga akan digelar Halaqoh Ulama Nasional yang diikuti oleh 300 kiai/nyai nasional pada 11-13 Juli 2023.

Selain itu, juga diadakan Pesantren Bisnis Expo yang menjadi ajang pameran bisnis pesantren. Para santri akan menampilkan berbagai produk unggulan pesantren yang memiliki nilai ekonomi, baik berupa komoditas, jasa, fashion, maupun inovasi teknologi.rajamedia

Komentar: