Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Menuju 100%: Pembentukan Kopdes Merah Putih di NTB Wujud Kolaborasi Kuat

Laporan: Firman
Selasa, 03 Juni 2025 | 18:49 WIB
Wakil Menteri Koperasi sekaligus Koordinator Pelaksana Harian Satgas Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono dalam acara Peluncuran & Dialog Percepatan Kopdes/Kel Merah Putih di Lombok, Selasa (3/6/2025). - Humas Kemenkop -
Wakil Menteri Koperasi sekaligus Koordinator Pelaksana Harian Satgas Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono dalam acara Peluncuran & Dialog Percepatan Kopdes/Kel Merah Putih di Lombok, Selasa (3/6/2025). - Humas Kemenkop -

RMBANTEN.COM - Lombok, Ekonomi — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bergerak cepat menuntaskan target nasional pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hingga awal Juni 2025, capaian NTB telah mencapai 99,9 persen dari total 1.166 desa dan kelurahan yang ada.
 

Wakil Menteri Koperasi sekaligus Koordinator Pelaksana Harian Satgas Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono, menyebut target 100 persen bisa tercapai dalam dua hari ke depan.
 

“Semoga dua hari ke depan kita tuntas. Ini wujud nyata semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah,” tegas Ferry dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Kopdes/Kel Merah Putih di Lombok, Selasa (3/6/2025).

Target Nasional: 80 Ribu Koperasi, Presiden Akan Launching Juli
 

Secara nasional, Satgas telah mencatat lebih dari 78.000 Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia.
 

“Pembentukan badan hukum koperasi akan diselesaikan akhir Juni. Bulan Juli nanti, 80 ribu koperasi ini akan dilaunching langsung oleh Presiden Prabowo Subianto,” papar Ferry.
 

Presiden juga akan menyampaikan skema bantuan dana dan model operasional program ini, yang akan diimplementasikan mulai Oktober mendatang.
 

Desa Kembang Kuning Jadi Contoh Sukses
 

Salah satu desa yang disorot adalah Desa Kembang Kuning, NTB. Kolaborasi antara Kopdes Merah Putih dan BUMDes di desa ini menunjukkan hasil nyata dalam sektor pariwisata dan pangan.
 

“Ini contoh bagaimana koperasi bisa menjadi ujung tombak ekonomi lokal. Kami akan bentuk 80 mock-up koperasi percontohan untuk jadi tempat belajar,” kata Ferry.
 

Pengawasan Ketat, Koperasi Harus Untung
 

Ferry menekankan koperasi harus berorientasi pada keuntungan agar bisa berkelanjutan.
 

“Ada pengawasan internal oleh anggota, dan eksternal oleh Satgas. Pembiayaan berbasis studi kelayakan, koperasi harus untung dan terus hidup,” jelasnya lugas.
 

Prabowo: Kopdes/Kel Merah Putih adalah Aset Konstitusi
 

Presiden Prabowo Subianto disebut sangat menaruh perhatian pada koperasi. Beliau menilai koperasi adalah "aset utama konstitusi" yang harus dikembalikan ke panggung utama ekonomi nasional.
 

“Koperasi masih tertinggal dari BUMN dan swasta. Program ini adalah jalan menuju ekosistem ekonomi rakyat yang berdaulat,” ujar Ferry mengutip pesan Presiden.
 

Koperasi Bukan Sekadar Organisasi, Tapi Aktor Pembangunan
 

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal turut menegaskan pentingnya koperasi dalam pembangunan daerah.
 

Dalam dua dekade terakhir, jumlah koperasi di NTB melonjak dari 2.525 menjadi 4.837 unit, menyerap lebih dari 509 ribu tenaga kerja, dengan total volume usaha Rp1,72 triliun.
 

“Ini bukan sekadar organisasi sosial-ekonomi. Ini aktor pembangunan nyata,” tegasnya.
 

Ia mengungkapkan dari 1.166 desa/kelurahan di NTB, sebanyak 1.117 telah menggelar Musdesus, 724 sudah mengajukan badan hukum, dan 251 telah sah sebagai koperasi berbadan hukum.

 

“Target kami, semua desa dan kelurahan sah secara hukum paling lambat 30 Juni 2025,” tandasnya.
 

📍 Lombok, 3 Juni 2025
✍️ Humas Kementerian Koperasi dan UKM RI
📲 Medsos Resmi: @kemenkoprajamedia

Komentar: