Menteri UMKM: Digitalisasi Jadi Kunci Kebangkitan Ekonomi Melayu-Islam
RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM - Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Hal itu ditegaskan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat menyampaikan pidato kunci dalam Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23, yang digelar di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
“Melalui digitalisasi dan inovasi yang inklusif, UMKM bukan hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga motor penggerak ekonomi dunia Melayu dan Islam,” ujar Maman dengan nada tegas.
Industri Halal: Potensi Global yang Tak Boleh Dilewatkan
Dalam forum yang dihadiri tokoh dari 23 negara rumpun Melayu dan Islam, Maman mengajak seluruh pengusaha melihat peluang besar industri halal sebagai lokomotif ekonomi masa depan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi syariah dan industri halal berkontribusi 46,7 persen terhadap PDB nasional. Sementara ekspor produk halal tahun 2024 mencapai 41,4 juta dolar AS.
“Indonesia kini menjadi pemain utama ekonomi Islam dunia — peringkat pertama dalam transaksi investasi, kedua dalam produk halal, dan ketiga dalam keuangan syariah serta fesyen Muslim,” ungkapnya.

43 Persen UMKM Sudah Terkoneksi Digital
Meski demikian, Maman menyoroti masih rendahnya tingkat adopsi digital di kalangan pelaku usaha.
“Saat ini baru sekitar 43 persen UMKM yang benar-benar terkoneksi dengan sektor ekonomi digital,” katanya.
Untuk mempercepat transformasi itu, Kementerian UMKM tengah menyiapkan platform SAPA UMKM, sistem terpadu yang akan menghubungkan pelaku usaha dengan akses permodalan, pelatihan, legalitas, dan sertifikasi.
Selain itu, kementeriannya juga memperkuat ekosistem ekonomi syariah lewat:
- Pengembangan 43 zona Kuliner Halal, Aman, Sehat (KHAS),
- Penyaluran KUR Syariah senilai Rp21,9 triliun kepada 334 ribu debitur,
- Dan fasilitasi investasi syariah Rp104,4 miliar bagi 376 wirausaha.
Kolaborasi Dunia Melayu dan Islam
Maman menegaskan, ekonomi Melayu dan Islam tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Forum DMDI harus menjadi simpul baru kolaborasi konkret lintas negara.
“Melalui DMDI, kita bisa memperkuat rantai pasok produk halal global dan mempercepat transformasi ekonomi berbasis inovasi dan teknologi,” ujar Maman.

Penghargaan Tun Perak dan Saudagar Global
Dalam konvensyen tersebut, Menteri Maman Abdurrahman menerima Anugerah Tun Perak Dunia Melayu Dunia Islam, penghargaan tertinggi DMDI atas dedikasinya dalam memperkuat ekonomi Melayu-Islam melalui pemberdayaan UMKM.
Ia juga menghadiri peluncuran program Saudagar Dunia Melayu Dunia Islam Global, yang akan menjadi wadah kolaborasi baru antarnegara berbasis nilai Islam dan digitalisasi ekonomi.
“Indonesia punya potensi besar menjadi poros ekonomi halal dunia. Mari jadikan digitalisasi sebagai jembatan kebangkitan ekonomi Melayu dan Islam,” pungkas Maman.![]()
Ékobis 6 hari yang lalu
Nagara | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Info haji | 5 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Nagara | 4 hari yang lalu
Nagara | 3 hari yang lalu
Kaséhatan | 5 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu