Mendagri Tito: Pemda Jadi Kunci Sukses Proyek Sampah Jadi Listrik

RMBANTEN.COM - Jakarta, Pengeloaan Sampah – Pemerintah pusat menegaskan bahwa keberhasilan program waste to energy atau Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) sangat bergantung pada kesiapan pemerintah daerah (Pemda).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut, peran Pemda bukan sekadar pendukung teknis, tetapi menjadi penggerak utama sistem pengumpulan dan penyediaan lahan.
“Yang paling utama adalah membentuk collection system. Mulai dari penyediaan tempat sampah di masyarakat, pengumpulan melalui sistem transportasi, hingga pengantaran ke TPA,” kata Tito dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).
Tiga Syarat Mutlak bagi Pemda
Tito menjelaskan, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi daerah sebelum bisa menjalankan proyek PSEL.
Pertama, ketersediaan lahan untuk insinerator; kedua, volume sampah minimal 1.000 ton per hari; dan ketiga, kemampuan anggaran daerah untuk memastikan sistem pengangkutan ke lokasi pengolahan berjalan rutin.
“Setelah sampah terkumpul di TPA, lahan harus siap untuk pemasangan insinerator sebagai inti dari proses konversi energi,” jelasnya.
Saat ini, Kemendagri bersama Bappenas, Kementerian ESDM, dan Kemenko Pangan telah menetapkan 10 daerah prioritas yang memenuhi kriteria awal tersebut. Daerah-daerah itu dipilih karena memiliki volume sampah besar, baik secara individual maupun kolaborasi antarwilayah.
Ékobis 3 hari yang lalu

Patandang | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Pamenteun | 2 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu