Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Menag Nasaruddin Umar Kupas Makna Syukur - Lapang Dada!

Laporan: Firman
Sabtu, 08 November 2025 | 10:08 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar - Dok Kemenag -
Menteri Agama Nasaruddin Umar - Dok Kemenag -

RMBANTEN.COM - Palangka Raya - Masyarakat berkumpul subuh di Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, Jumat (7/11/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar turun langsung menyampaikan tausiah. Namun kali ini, bukan sekadar ajakan bersyukur — Menag membedah filosofi terdalam dari kata “syukur” itu sendiri.
 

Menurut Menag, syukur bukan hanya ucapan “Alhamdulillah” atau bertambahnya harta. Syukur adalah peningkatan kapasitas diri, keluasan hati, hingga ketenangan batin.
 

“Banyak orang lupa bersyukur. Syukur berbeda dengan tamaddah — pujian yang hanya di lisan tanpa hati,” tegas Menag.
 

Tahmid hingga Syukurul Syukur
 

Menag menjelaskan, pujian yang tulus lahir dari keseimbangan antara lisan dan hati. Jika mulut memuji, tapi hati kosong, itu belum ilmu syukur yang sejati.
 

Ia mengutip Surah Ibrahim ayat 7 — bahwa Allah menjanjikan tambahan bukan sekadar rezeki materi, tetapi peningkatan kapasitas diri.
 

“Boleh jadi rezeki turun, tapi hati lebih tenang. Pikiran lebih lapang,” ucapnya.
 

Orang yang bersyukur, lanjut Menag, tidak mudah marah, tidak gampang tersinggung, dan tidak menyimpan dendam.
 

Dan di puncaknya, ada tingkatan tertinggi: syukrul syukur — bersyukur karena Allah masih memberi kita kemampuan untuk bisa bersyukur.
 

“Dulu mungkin kita mudah kecewa. Tapi ketika hati penuh syukur, kritik pun diterima dengan lapang dada. Di sana letak nikmat hidup itu,” tutupnya.
 

Sumber: Kemenagrajamedia

Komentar: