Kepsek SMAN 1 Cimarga dan Orang Tua Siswa Sepakat Berdamai

RMBANTEN.COM - Lebak, Pendidikan – Upaya mediasi yang digagas Gubernur Banten Andra Soni akhirnya membuahkan hasil. Konflik antara Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, dan orang tua siswa, Tri Indah Lestri, yang sempat memanas akibat dugaan pemukulan terhadap siswa, kini berakhir damai melalui jalur kekeluargaan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan pernyataan damai dan pencabutan laporan kepolisian, disaksikan langsung oleh jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Lebak di aula SMAN 1 Cimarga, Kamis (16/10/2025).
Islah di Sekolah: Semua Saling Memaafkan
Mediasi dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan. Dalam kesempatan itu, Dini dan Tri berjabat tangan dan menandatangani pernyataan damai yang disaksikan sejumlah pejabat, antara lain Sekda Kabupaten Lebak Budi Santoso, Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah, Wakil Ketua DPRD Lebak M Agil Zulfikar, serta perwakilan KPAI, Polres Lebak, PGRI, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten.
“Harus berakhir dengan damai. Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah saling memaafkan,” ujar Deden Apriandhi.
Ia menegaskan, Gubernur Andra Soni sejak awal meminta agar penyelesaian dilakukan dengan mengedepankan tiga hal:
1. Kegiatan belajar mengajar (KBM) harus kembali normal.
2. Kedua pihak saling memaafkan dan introspeksi diri.
3. Laporan polisi dicabut agar tidak berlarut ke ranah hukum.
“Semua ini demi kebaikan dunia pendidikan. Langkah administratif yang sempat diambil terhadap kepala sekolah juga semata menjaga suasana kondusif dan melindungi yang bersangkutan dari proses hukum,” jelasnya.
Kepala Sekolah Kembali Aktif, Siswa Dapat Pendampingan
Dengan tercapainya kesepakatan damai, Kepala SMAN 1 Cimarga kini kembali aktif bertugas. Pemerintah juga menyiapkan pendampingan psikologis dan konseling (trauma healing) bagi siswa dan guru agar suasana sekolah pulih sepenuhnya.
“Untuk siswa akan dilakukan konseling khusus. Ibu Kepala Sekolah juga sudah diaktifkan kembali agar KBM berjalan normal,” ujar Deden.
Guru Tegas Tapi Butuh Bimbingan
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, mengaku bersyukur kasus ini berakhir dengan damai. Ia berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bersama bagi para pendidik dan pemerintah.
“Saya memang tegas, tapi niat saya tidak pernah ingin menjatuhkan siswa. Kami para guru ingin anak-anak jadi pribadi yang lebih baik. Semoga ke depan ada pembinaan agar kami tahu batas yang benar antara disiplin dan pelanggaran etik,” ucapnya.
Orang Tua Cabut Laporan Polisi
Sementara itu, Tri Indah Lestri, orang tua siswa, menyampaikan permohonan maaf dan apresiasi kepada seluruh pihak yang memfasilitasi perdamaian. Ia bersama kuasa hukumnya, Resti Komalawati, resmi mencabut laporan di Mapolres Lebak, disaksikan langsung oleh Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki.
“Kami sepakat berdamai. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu. Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi anak-anak dan kami sebagai orang tua,” ujar Tri.
Kuasa hukum Tri menegaskan, pencabutan laporan menjadi bukti bahwa penyelesaian secara musyawarah lebih baik daripada proses hukum.
“Perdamaian ini mengerucut kepada penyelesaian secara kekeluargaan. Dan itu sudah dilakukan,” kata Resti.
Pesan Damai dari Banten
Pemerintah Provinsi Banten menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi ruang pembentukan karakter, bukan sumber konflik.
Langkah mediasi yang ditempuh Gubernur Andra Soni menjadi contoh bahwa komunikasi dan kebijaksanaan bisa memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
“Yang penting sekarang, kita rawat semangat damai ini agar dunia pendidikan tetap menjadi tempat yang aman dan mendidik,” tutup Sekda Deden Apriandhi.
Sumber: bantenprov.go.id
Pendidikan 3 hari yang lalu

Warta Banten | 4 hari yang lalu
Kaamanan | 5 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Kabudayaan | 6 hari yang lalu
Patandang | 2 hari yang lalu
Nagara | 5 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Ékobis | 2 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu