Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

KUR Sektor Produksi Tembus 60,5 Persen, Menteri Maman: Sejarah Baru di Era Prabowo!

Laporan: Halim Dzul
Kamis, 16 Oktober 2025 | 22:35 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurahman menyebut  pemerintah mencetak capaian bersejarah. Untuk pertama kalinya, penyaluran KUR sektor produksi menembus 60,5 persen - Kemen UMKM -
Menteri UMKM Maman Abdurahman menyebut pemerintah mencetak capaian bersejarah. Untuk pertama kalinya, penyaluran KUR sektor produksi menembus 60,5 persen - Kemen UMKM -

RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM - Pemerintah mencetak capaian bersejarah. Untuk pertama kalinya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor produksi menembus 60,5 persen dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
 

“Sepanjang sejarah program KUR di Indonesia, Alhamdulillah pada Oktober 2025 kita berhasil menembus penyaluran sektor produksi di angka 60,5 persen,” ujar Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman di Jakarta, Kamis (16/10).
 

Rp206,2 Triliun Disalurkan ke 3,5 Juta Debitur
 

Tahun 2025, pemerintah menetapkan plafon KUR sebesar Rp300 triliun. Hingga 6 Oktober 2025, realisasi penyaluran sudah mencapai Rp206,2 triliun yang disalurkan kepada 3,5 juta debitur.
 

Dari jumlah itu, sektor produksi menyerap Rp124,7 triliun, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan hanya 60 persen.
 

“Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen, maka kita harus berani mengambil keputusan untuk mendorong seluruh likuiditas ke sektor produksi,” tegas Menteri Maman.

Dari Kuantitas ke Kualitas Penyaluran
 

Maman menegaskan, penyaluran KUR tidak hanya mengejar angka semata, tapi juga kualitas. Efek ekonomi yang dihasilkan menjadi tolok ukur utama.
 

“Saya selalu tekankan selain kuantitas, harus ada kualitas dalam pendistribusian KUR. Kualitas itu bisa dilihat dari dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, konsumsi, dan produktivitas daerah,” jelasnya.
 

Ia juga mengungkapkan, capaian ini merupakan hasil dari penekanan pemerintah selama satu tahun terakhir agar seluruh pembiayaan diarahkan ke sektor produktif, bukan konsumtif.
 

Digitalisasi UMKM dan Basis Data Nasional
 

Selain menggenjot KUR produktif, Kementerian UMKM tengah menyiapkan super apps digitalisasi UMKM yang akan diluncurkan pada akhir 2025. Aplikasi ini akan menghimpun data posisi, permasalahan, hingga potensi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
 

“Kita ingin memiliki basis data yang akurat agar kebijakan intervensi pemerintah tepat sasaran,” tutur Maman.
 

Upaya ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam memperkuat struktur ekonomi nasional berbasis produksi dan memberdayakan pelaku UMKM di seluruh wilayah.rajamedia

Komentar: