Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Jelang Lengser! Buruh Beri Penghormatan Untuk Ratu Tatu

Laporan: Maya Aul
Rabu, 30 April 2025 | 20:55 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menerima Aliansi Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (ASPSB) di Pendopo Bupati Serang, Rabu (30/4/2025). - Dok Amrin/RMB -
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menerima Aliansi Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (ASPSB) di Pendopo Bupati Serang, Rabu (30/4/2025). - Dok Amrin/RMB -

RMBANTEN.COM - Raja Media, Serang – Di ujung masa jabatannya, Ratu Tatu Chasanah menerima penghormatan yang tak biasa: doa dan terima kasih dari buruh Kabupaten Serang. 

 

Bukan sekadar seremoni, tetapi pengakuan atas peran nyata dalam memperjuangkan nasib kaum pekerja.
 

Apresiasi itu datang dari Aliansi Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (ASPSB) saat bersilaturahmi ke Pendopo Bupati Serang, Rabu (30/4/2025).
 

“Menjelang purna tugas, kami ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih. Ibu Tatu bukan hanya kepala daerah, tapi mediator dan pejuang kesejahteraan buruh,”
tegas Koordinator ASPSB, Asep Saefullah.
 

Bupati, Mediator, Pendengar Aspirasi
 

Ratu Tatu disebut sebagai pemimpin yang membuka ruang dialog dengan buruh. Tidak hanya di atas kertas, tapi hadir langsung, mendengar keluhan, menyerap masalah, dan menjadi jembatan antara pengusaha dan pekerja.

 

“Bipartit berjalan efektif karena beliau hadir. Situasi kondusif tak mungkin terjadi tanpa peran aktifnya,” lanjut Asep.
 

ASPSB juga menyebut Ratu Tatu memahami isu-isu global yang berdampak lokal. Dalam pertemuan itu, Bupati Serang sempat menyinggung efek kebijakan ekonomi Donald Trump terhadap PHK, yang menurut serikat buruh sudah terasa sebelum kebijakan itu resmi berjalan.
 

May Day dan Tradisi Kebersamaan
 

Ratu Tatu pun diundang untuk hadir dalam peringatan May Day Kabupaten Serang di Cikande, Kamis (1/5/2025). Tak mengejutkan. Sebab setiap tahun, ia hadir bersama buruh. Tak berjarak. Tak formalitas.

 

“May Day di Serang bukan panggung kemarahan, tapi ruang kebersamaan. Itu karena gaya kepemimpinan Ibu Tatu,” kata Asep.

 

Pamitan Sang Ibu Serang
 

Mendengar apresiasi itu, Ratu Tatu hanya bisa membalas dengan kesederhanaan.

 

“Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi. Kalau ada khilaf, saya mohon maaf,” ucapnya haru.
 

Ia berharap tradisi dialog dan semangat bipartit tetap hidup setelah dirinya lengser. Sebab hanya dengan ruang bicara yang setara, keadilan sosial bagi buruh bisa terus diperjuangkan.

 

“Saya pamit. Tapi perjuangan harus lanjut. Buruh adalah mitra pembangunan, bukan beban. Selamat Hari Buruh, terus semangat,” tutup Ratu Tatu.rajamedia

Komentar: