Dualisme Ketum PPP: Agus Vs Mardiono Sama-Sama Klaim Menang!

RMBANTEN.COM - Jakarta, Muktamar PPP - Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta memunculkan dua klaim kepemimpinan yang saling bersilangan.
Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Muhammad Mardiono sama-sama mengklaim terpilih sebagai Ketua Umum secara aklamasi, masing-masing didukung oleh pimpinan sidang yang berbeda.
Qoyum Kukuh Agus Terpilih Aklamasi
Pimpinan Sidang Paripurna VII Muktamar X PPP, Qoyum Abdul Jabbar, dengan tegas menyatakan Agus Suparmanto terpilih secara aklamasi.
"Aklamasi Pak Agus Suparmanto merupakan kehendak Muktamar dan aspirasi muktamirin yang menentukan keputusan," tegas Qoyum, Minggu (28/9/2025).
Menurut Qoyum, keputusan ini merupakan bentuk kesepakatan bersama dari seluruh peserta muktamar yang menginginkan perubahan dalam tubuh partai berlambang ka'bah tersebut.
Kubu Mardiono Juga Klaim Menang
Namun, di tengah kemelut muktamar yang sempat ricuh, pimpinan sidang lain, Amir Uskara, justru mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam konferensi pers tertutup, Amir menyatakan Muhammad Mardiono lah yang sah terpilih.
"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan selamat kepada Pak Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi dalam Muktamar ke-10 yang baru saja kami ketuk palunya," klaim Amir, Sabtu (27/9) malam.
Rommy Bantah Tegas: "Itu Palsu!"
Klaim kubu Mardiono langsung dibantah keras oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy. "
Berita yang menyebutkan Mardiono terpilih secara aklamasi adalah palsu, klaim sepihak, tidak bertanggungjawab, dan upaya memecah belah PPP," sanggah Rommy melalui keterangan tertulis.
Rommy mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa saat Mardiono menyampaikan pidato, justru banyak peserta forum yang menolak.
"Tidaklah masuk akal, hawa penolakan yang begitu besar justru berakhir dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi," tegas politikus yang akrab disapa Rommy ini.
Muktamar Berlangsung Panas
Insiden ricuh sempat mewarnai jalannya muktamar tertinggi partai tersebut. Kericuhan fisik tidak terhindarkan ketika kedua kubu bersitegang mempertahankan klaimnya masing-masing.
Sumber rahasia dari dalam gedung menyebutkan, suasana muktamar berlangsung sangat panas dan nyaris tak terkendali. Puluhan petugas keamanan dikerahkan untuk meredakan ketegangan antara pendukung kedua kubu.
Masa Depan PPP Dipertaruhkan
Dualisme kepemimpinan ini mengancam masa depan PPP sebagai partai islam yang memiliki sejarah panjang dalam peta politik Indonesia. Publik kini menunggu langkah tegas dari pihak berwenang untuk menyelesaikan kemelut ini.
Sampai berita ini diturunkan, kedua kubu masih bersikukuh dengan klaimnya masing-masing. Muktamar yang seharusnya menjadi momentum penyatuan visi, justru berbalik menjadi ajang perpecahan yang memprihatinkan.
Kabudayaan | 6 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Mancanagara | 4 hari yang lalu
Pulitik Jero | 2 hari yang lalu
Kaamanan | 3 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu