PERSIB Back To Back Juara di Bandung, GBLA Jadi Sejarah Pangerang Biru!

RMBANTEN.COM - Bandung, BRILiga1 - PERSIB Bandung kembali menasbihkan diri sebagai klub terbaik di Tanah Air. Setelah memastikan gelar juara Liga 1 2024/25 sejak pekan ke-31, skuad kebanggaan Kota Bandung dan Jawa Barat ini akhirnya dikalungi medali emas dan mengangkat trofi di kandang sendiri, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu, 24 Mei 2025.
Atmosfer GBLA malam itu meledak. Suporter PERSIB—yang setia membirukan tribun sejak peluit awal—akhirnya menyaksikan sejarah terjadi di depan mata: untuk pertama kalinya, PERSIB mengangkat trofi juara kompetisi kasta tertinggi nasional di Kota Bandung.
Trofi Pertama di Tanah Sendiri
Meski sudah mengoleksi banyak gelar sejak era Kejurnas PSSI 1937, seluruh prestasi sebelumnya selalu diraih di luar kota. Mulai dari Surakarta, Semarang, Jakarta, Palembang, hingga Bangkalan. Baru musim ini, momen pengangkatan trofi terjadi di bumi sendiri.
"Ini gelar buat bobotoh, buat Bandung, buat Jawa Barat!" seru kapten tim seusai seremoni. Warga Bandung, dari Cibaduyut sampai Cikutra, bersorak membalasnya.
Juara Sejati di Format Kompetisi Penuh
Lebih dari sekadar juara, PERSIB berhasil menjadi kampiun sejati dalam format kompetisi penuh. Tanpa sistem series atau playoff. Pangeran Biru mengakhiri musim dengan torehan 69 poin—hasil dari 19 kemenangan, 12 imbang, dan hanya 3 kekalahan.
PERSIB unggul telak dari pesaing terdekat, Dewa United, yang hanya mampu mengumpulkan 58 poin.
Back to Back Champion, Hodak Samai Abah Tohir
Gelar ini juga menandai sejarah lain: PERSIB berhasil mempertahankan gelar alias back to back champion, setelah sebelumnya juga juara di musim 2023/24.
Bojan Hodak pun mencatatkan diri sejajar dengan legenda hidup Abah Tohir. Sama-sama mempersembahkan dua gelar liga dalam dua musim beruntun—sesuatu yang tak pernah terjadi sejak era Liga Indonesia 1994/95.
Kilas Balik Kejayaan Abah Tohir
Musim 1993/94 jadi tonggak awal dominasi Abah Tohir. Pada musim perdananya, pelatih karismatik ini membawa PERSIB juara Perserikatan usai menaklukkan PSM Makassar 2-0 di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Gol-gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso membawa Bandung berpesta di ibu kota.
Setahun kemudian, saat Liga Indonesia resmi dimulai, Abah Tohir tak kehilangan taji. Di final 30 Juli 1995, Sutiono kembali jadi pahlawan lewat gol tunggal ke gawang Petrokimia Putra. Komposisi tim legendaris kala itu diisi oleh nama-nama besar: Robby Darwis, Dede Iskandar, Yusuf Bachtiar, hingga Anwar Sanusi.
PERSIB Tak Pernah Padam
Kini, di tangan Bojan Hodak, semangat itu menyala lagi. Dengan materi pemain yang lebih modern dan strategi kelas Eropa, PERSIB membuktikan mereka bukan hanya klub sejarah, tapi juga klub masa depan.
Bobotoh boleh bermimpi lebih tinggi. Liga Champions Asia menanti. Dan siapa tahu, musim depan trofi kembali diangkat—masih di Bandung, masih di tangan sang Pangeran Biru.
Ékobis 6 hari yang lalu

Patandang | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 4 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Ékobis | 3 hari yang lalu