PSU Serang: Coblosan Sehari, Saudara Selamanya

RMBANTEN.COM - PEMUNGUTAN Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Serang menjadi babak tambahan dari kisah panjang Pilkada 2024. Tidak semua daerah mengalami hal ini. Tapi Serang, rupanya masih menyisakan catatan yang harus diperbaiki.
Sejak Mahkamah Konstitusi memutuskan PSU digelar, suhu politik kembali menghangat. Bukan karena kampanye, tapi karena harapan. Rakyat diberi kesempatan kedua — untuk memilih lebih saksama, lebih jujur, lebih merdeka.
Andika vs Ratu: Lanjut atau Ganti Haluan?
Dua nama kembali berhadapan: Andika Hazrumy dan Ratu Zakiyah.
Satu membawa rekam jejak, satu lagi membawa semangat perubahan.
Andika dikenal luas. Pernah menjabat. Mengerti medan birokrasi.
Ratu Zakiyah, wajah baru dengan jargon segar, menjanjikan perombakan.
Ini bukan sekadar soal siapa yang lebih dikenal, atau siapa yang lebih “kuat” secara politik. Tapi siapa yang paling dipercaya untuk mengemban mandat rakyat lima tahun ke depan.
Coblosan Itu Sekejap, Tapi Dampaknya Lama
Saya selalu ingat wejangan seorang petani tua di Ciruas, waktu saya meliput Pilkada lima tahun lalu. Katanya,
“Coblos cuma semenit, tapi kalau salah pilih, bisa nyesel lima tahun.”
Betul. Kadang karena uang Rp 100 ribu, kita menyerahkan masa depan anak-anak kita kepada pemimpin yang salah. Kadang karena ikut-ikutan, kita abaikan suara hati sendiri.
Makanya kali ini, PSU bukan sekadar pemungutan suara ulang. Tapi ujian kedewasaan berdemokrasi. Ujian apakah kita sudah belajar dari pengalaman.
Yang Menang Jangan Jumawa, Yang Kalah Jangan Luka
Ini kalimat sederhana, tapi paling sulit diwujudkan dalam politik kita.
Karena setelah coblosan, yang muncul seringkali bukan kerendahan hati — melainkan euforia dan balas dendam.
Padahal, rakyat ingin melihat pemimpin yang dewasa. Yang bisa merangkul, bukan menjatuhkan. Yang bisa membangun, bukan memecah. Yang bisa berkata: “kita saudara, bukan sekadar pendukung atau lawan.”
Yang kalah pun jangan sakit hati. Karena dalam demokrasi, kalah hari ini bukan berarti kalah selamanya. Asal tetap bersama rakyat, tetap memperjuangkan kebaikan, masih banyak jalan menuju panggung pengabdian.
Ayo Bangun Serang Sama-Sama
Setelah PSU selesai, pekerjaan besar baru dimulai. Yakni membangun Serang yang lebih tertib, sejahtera, dan manusiawi.
Jangan biarkan energi politik habis di TPS. Energi itu harus dibawa ke kantor-kantor pelayanan, ke desa-desa, ke sekolah dan pasar. Untuk menyambung harapan rakyat.
Yang terpilih nanti, jangan cuma sibuk seremonial dan jumpa pers. Turun ke bawah. Dengarkan yang di bawah. Dan penuhi janji-janji kemarin.
Karena Serang butuh pemimpin, bukan penjaga kursi. Butuh pekerja, bukan pencitra.
Akhirnya, Mari Pilih dengan Nurani
PSU ini adalah kesempatan kedua.
Jangan disia-siakan.
Jangan jual suara demi sesuatu yang cuma sebentar.
Cobloslah dengan hati.
Karena pemimpin yang datang dari hati rakyat, biasanya lebih tahan terhadap godaan.
Dan sekali lagi, kita semua harus ingat:
Coblosan cuma sehari, tapi silaturahmi selamanya.
Pulitik Jero 3 hari yang lalu

Pamenteun | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Pamenteun | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Pulitik Jero | 2 hari yang lalu
Mancanagara | 6 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu