Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

PJ Gubernur Banten Dorong Desa Tingkatkan Inovasi Menuju Zero TBC

Laporan: Iyan Sopian
Senin, 20 Januari 2025 | 11:18 WIB
Pj Gubernur Banten Ucok A Damenta saat mendampingi Wamenkes Dante Saksono Harbuwono dalam Kunker di Desa Tembong, Pandeglang. [Foto: Adpimpro Setda Banten/RMB].
Pj Gubernur Banten Ucok A Damenta saat mendampingi Wamenkes Dante Saksono Harbuwono dalam Kunker di Desa Tembong, Pandeglang. [Foto: Adpimpro Setda Banten/RMB].

RMBANTEN.COM - Pandeglang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Ucok A Damenta, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam upaya penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC). 
 

Ia mendorong desa-desa di Banten untuk meningkatkan inovasi guna mencapai target eliminasi TBC menuju nol kasus pada 2030.
 

Hal tersebut disampaikan A Damenta saat mendampingi Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI) Dante Saksono Harbuwono dalam kunjungan kerja di Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jumat (17/1). 
 

Kunjungan ini bertujuan meninjau implementasi program multisektor dalam penanggulangan TBC.
 

“Desa Tembong memiliki inovasi Kader Jemput Dahak (Kajedak). Ini menjadi contoh konkret upaya pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan TBC. Kami berharap desa-desa lain di Banten bisa termotivasi untuk melakukan inovasi serupa, sehingga target Indonesia zero TBC bisa tercapai,” ujar A Damenta.
 

Dalam kesempatan tersebut, Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi inovasi Desa Tembong yang dinilai sebagai salah satu program unggulan dalam penanggulangan TBC. 
 

Ia menyebut inovasi ini akan direplikasi ke desa-desa lain di Indonesia sebagai model pemberdayaan komunitas untuk menekan angka TBC.
 

“Penyakit TBC adalah penyebab utama kematian dari penyakit infeksi di Indonesia. Dengan program seperti Kajedak ini, identifikasi kasus baru dan deteksi dini bisa lebih cepat, sehingga angka penularan dan kematian bisa ditekan,” kata Dante.
 

Strategi menuju Zero TBC 2030
 

Untuk mencapai target eliminasi TBC pada 2030, Wamenkes menjelaskan tiga strategi utama, yakni:

 

1. Menemukan kasus baru melalui deteksi aktif dan program berbasis komunitas.

 

2. Identifikasi kasus tidak bergejala seperti keluarga pasien dan kontak erat.

 

3. Evaluasi pengobatan pasien untuk memastikan kepatuhan dalam konsumsi obat sesuai anjuran dokter.


“Melalui strategi ini, dan dengan dukungan semua pihak, kami optimistis Indonesia bisa mencapai target eliminasi TBC pada 2030,” ujarnya.
 

Prestasi dalam penanggulangan TBC

 

Provinsi Banten mencatatkan berbagai pencapaian dalam penanggulangan TBC. Pada 2024, angka temuan kasus TBC di Banten mencapai 55.817 orang dengan capaian treatment coverage sebesar 111 persen dari target 90 persen. 
 

Tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 89 persen dari target 90 persen, sementara capaian terapi pencegahan TBC pada kontak serumah mencapai 66 persen dari target 68 persen.
 

Program Gerakan Banten Eliminasi TBC (GEBET) yang mencakup inisiatif “Temukan, Obati, Sampai Sembuh” (TOSS TB) menjadi salah satu pendekatan kunci. Inovasi ini juga membawa Dinas Kesehatan Provinsi Banten meraih penghargaan terbaik ke-2 dalam pelaksanaan program TBC nasional tahun 2024.
 

“Komitmen bersama pemerintah daerah, komunitas, dan sektor swasta akan terus kami tingkatkan, agar penanggulangan TBC di Banten semakin efektif,” tutup A Damenta melansir laman bantenprov.go.id.rajamedia

Komentar: