Perempuan NU Penjaga Negeri! Gubernur Lemhannas Tegaskan Fatayat Garda Ketahanan Sosial

RMBANTEN.COM - Jakarta, Nasional — Gubernur Lemhannas RI, Tb Ace Hasan Syadzily, kembali menegaskan pentingnya peran strategis perempuan, khususnya kader Fatayat NU, dalam menjaga ketahanan nasional.
Hal ini disampaikan saat memberikan kuliah umum dalam Pendidikan Kepemimpinan Nasional PP Fatayat Nahdlatul Ulama, Sabtu (28/6/2025), di Wisma Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat.
Sinergitas Perempuan dalam Menjaga Bangsa
Mengusung tema “Sinergitas Perempuan dalam Ketahanan Nasional: Peran Perempuan dalam Menjaga Keamanan dan Mitigasi Konflik Sosial”, Ace menekankan bahwa peran perempuan tidak hanya penting di ranah domestik, tetapi juga dalam membangun kewaspadaan sosial berbasis komunitas dan keluarga.
"Perempuan NU adalah pilar pertahanan sipil. Di tengah derasnya arus informasi dan ancaman polarisasi sosial, kader Fatayat harus menjadi agen literasi digital dan pelopor harmoni di tengah masyarakat," ujar Ace dalam pidatonya.
Dari Kampus UIN ke Garda Terdepan Komunitas
Ace yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Jakarta, menyampaikan bahwa kampus keislaman seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah banyak melahirkan kader-kader bangsa dari kalangan perempuan yang kini mengambil peran strategis, termasuk di Fatayat NU.
"UIN bukan hanya tempat kuliah, tapi kawah candradimuka lahirnya pemimpin-pemimpin perempuan yang punya kepekaan sosial, nasionalisme, dan komitmen kebangsaan. Fatayat harus menjadi perpanjangan dari nilai-nilai ini," tegas Ace yang juga alumni UIN Jakarta itu.
Agen Perubahan di Era Digital
Menurutnya, gerakan perempuan dalam organisasi keagamaan seperti Fatayat harus terus mengambil ruang-ruang strategis dalam kebijakan publik dan penguatan masyarakat akar rumput.
"Perempuan NU tidak boleh hanya menjadi pelengkap dalam narasi pembangunan. Mereka harus jadi aktor utama, penggerak perubahan, dan pemimpin komunitas. Apalagi hari ini, dunia digital menuntut kecerdasan sosial dan spiritual yang hanya bisa dijawab oleh mereka yang dibentuk oleh nilai-nilai aswaja an-nahdliyah," ujarnya.
Nasionalisme, Moderasi, dan Militansi Sosial
Pendidikan Kepemimpinan Nasional PP Fatayat NU ini diikuti oleh perwakilan kader dari seluruh provinsi di Indonesia.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan lokal yang memberikan dukungan terhadap penguatan peran perempuan dalam pembangunan nasional berbasis nilai-nilai moderat, nasionalisme kebangsaan, dan militansi sosial.
Pulitik Jero 4 hari yang lalu

Pulitik Jero | 3 hari yang lalu
Mancanagara | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Pulitik Jero | 5 hari yang lalu
Pulitik Jero | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 2 hari yang lalu