Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Perayaan Waisak, Menag: Kebenaran Bisa Datang dari Mana Saja!

Laporan: Halim Dzul
Senin, 12 Mei 2025 | 17:34 WIB
Menag Nasaruddin Umar menegaskan kebenaran bisa datang dari mana saja. - Humas Kemenag -
Menag Nasaruddin Umar menegaskan kebenaran bisa datang dari mana saja. - Humas Kemenag -

RMBANTEN.COM - Jakarta, Nasional – Di tengah suasana damai Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan mendalam yang menembus sekat-sekat keyakinan. 
 

Dalam sambutannya di Vihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Menag menegaskan bahwa ajaran Buddha sarat dengan nilai-nilai universal yang relevan bagi seluruh umat manusia.

 

“Buddhis mengajarkan kita hal-hal yang sangat universal. Mari kita saling belajar, ambil nilai positif dari semua agama,” ujar Nasaruddin, Senin (12/5/2025).
 

"Bukan Musyrik, Itu Mencari Kebenaran"
 

Menag tak ragu menyentil sikap eksklusif sebagian kalangan beragama yang takut membuka diri terhadap ajaran lain. Baginya, kebenaran adalah milik bersama yang bisa ditemukan di mana saja.

 

“Jangan takut mempelajari ajaran agama lain, itu bukan musyrik. Hadis mengatakan, kebenaran itu ada di mana-mana. Ambillah karena milik Islam yang tercecer,” tegasnya.
 

Kebenaran Itu Milik Semua, Termasuk dari Buddha
 

Dengan gaya lugas dan reflektif, Nasaruddin membalik sudut pandang umum. Ia menyebut, ajaran Islam bisa saja menjadi inspirasi bagi umat Buddha, sebagaimana sebaliknya.

 

“Bisa juga dibalik: ambillah kebenaran itu walaupun munculnya dalam Islam, karena itu miliknya Buddhis yang tercecer,” tambahnya.
 

Agama Seharusnya Menebar Welas Asih, Bukan Sekat
 

Bagi Menag, esensi dari perayaan agama—termasuk Waisak—adalah menumbuhkan pribadi yang penuh cinta kasih, tidak hanya terhadap sesama manusia, tapi juga terhadap seluruh ciptaan Tuhan.


“Salah satu pesan Buddha adalah bagaimana kita ini menebarkan energi positif kepada siapa pun juga. Bukan hanya manusia, tapi pohon, batu-batuan, air, langit, dan sebagainya.”
 

Perbedaan Adalah Lukisan Tuhan
 

Menutup pesannya, Nasaruddin menyerukan agar bangsa ini tidak menjadikan perbedaan sebagai sumber konflik, melainkan sebagai kekayaan ilahi yang harus dijaga bersama.


“Perbedaan itu lukisan Tuhan, jangan ada yang menyesal. Perbedaan itu adalah kekuatan Tuhan. Mari kita rawat bersama.”
 

Pesan Menag ini menjadi angin segar di tengah tantangan keberagaman zaman ini. Sebuah ajakan untuk melihat perbedaan dengan hati terbuka—dengan akal sehat dan cinta kasih.rajamedia

Komentar: