Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Penyebab Meninggalnya Siswa Pahoa Gading Serpong Masih Tanda Tanya!

Laporan: CAREP-02
Minggu, 09 November 2025 | 09:41 WIB
Sekolah Terpadu Pahoa, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. - Foto: Dok. RRI.co.id -
Sekolah Terpadu Pahoa, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. - Foto: Dok. RRI.co.id -

RMBANTEN.COM - Gading Serpong — Polisi belum mengungkap penyebab meninggalnya siswa kelas 8 Sekolah Terpadu Pahoa, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Meski begitu, penyelidikan awal terus berjalan. Aparat telah melakukan olah TKP, mengamankan rekaman CCTV, dan memeriksa lima orang saksi.
 

“Masih dalam penyelidikan. Ya, kami sudah olah TKP, mengamankan CCTV dan memeriksa lima orang saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Wira Graha Setiawan mengutip laman RRI.co.id, Sabtu (8/11/2025).
 

Orang Tua Korban Belum Dimintai Keterangan
 

Saksi yang telah diperiksa adalah guru dan penjaga sekolah. Orang tua korban belum dimintai keterangan karena keluarga masih berada dalam suasana duka mendalam.
 

Peristiwa kematian siswa berinisial N (13) tersebut terjadi Senin (3/11/2025). Korban terjatuh dari lantai 8 sekolah. Dugaan bullying sebelumnya sempat mencuat di publik dan menjadi perbincangan luas.
 

KPAI Minta Kasus Diusut Tuntas
 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak agar aparat kepolisian mengusut peristiwa ini secara terang-benderang agar publik mendapatkan kejelasan, termasuk mengenai dugaan perundungan.
 

“Kami meminta kepolisian tetap melakukan pengusutan karena hak anak yang meninggal dunia mendapatkan kejelasan, terutama penyebab kematian,” ujar Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, Jumat (7/11/2025).
 

Hindari Stigma & Spekulasi
 

Menurut Diyah, pengungkapan menyeluruh akan menghindarkan korban dari stigma negatif, dan memastikan agar peristiwa serupa tidak terulang.
 

“Agar anak tidak mendapatkan stigma negatif. Kami menginginkan kasus seperti ini ke depannya tidak terulang lagi di mana pun. Kami turut prihatin,” ucapnya.rajamedia

Komentar: