Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Pemprov Banten Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Mendekati Hari Besar Agama Islam

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 30 Januari 2024 | 07:24 WIB
Pj Sekda Banten, Virgojanti. (Foto: Dok Pemprov)
Pj Sekda Banten, Virgojanti. (Foto: Dok Pemprov)

RMBanten.com - Serang - Mendekati Hari Besar Keagamaan Islam tahun 2024 seperti Isra Mi’raj, Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Provinsi Banten terus melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat sejak dini terutama pada komoditas bawang putih, bawang merah, cabai, beras serta telur ayam dan daging ayam.

Pernyataan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Senin (29/1).

Menurut Virgojanti, pengendalian harga dilakukan Pemprov Banten dengan cara menjaga stabilitas pasokan bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten melalui PT. Agro Bisnis Mandiri (ABM) dengan melakukan intervensi kepada para petani dan peternak.

Selanjutnya, pihaknya segera memperhatikan stabilitas pasokan pangan ternak agar harga daging ayam dan telur ayam terkendali.

Lanjut Virgojanti, pihaknya juga terus memperhatikan dampak El Nino dan La Nina, membaca kondisi cuaca melalui peringatan BMKG karena melalui kondisi cuaca, sektor pertanian dapat mengalami dampak serius terhadap perubahan iklim.

"Sebentar lagi kita menghadapi Hari Besar Keagamaan, tentunya ini menjadi suatu perhatian kita dalam rangka mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat sejak dini," ujarnya.

Untuk tanaman cabai, kata Virgojanti, dilakukan sinergitas bersama Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota terutama yang menjadi sentra komoditas cabai.

"Kita perhatikan jangan sampai masa tanamnya terjeda dan OPD berperan bersama PT. ABM untuk menjaga pasokan dan harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga bawang putih, bawang merah, cabai harganya tidak tinggi,” ujar Virgojanti.

Dijelaskan Virgojanti, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan, pada bulan Januari ini telah melakukan Gelar Pangan Murah (GPM) sebanyak 7 (tujuh) kali di wilayah Kota Serang sehingga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.

Tahun 2024 ini GPM akan terus dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten terutama pada saat bulan Puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024.

"Biasanya menjelang puasa kebutuhan konsumsi masyarakat juga meningkat, produk makanan goreng-gorengan membutuhkan minyak goreng, untuk itu kita harus tetap jaga stabilitas pasokan dan harga minyak gorengnya. Kita juga optimalkan kerja sama dengan Satgas pangan untuk melakukan monitoring jangan sampai ada aksi penimbunan," ujarnya.

"Pemprov Banten pun senantiasa menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan terutama dalam menghadapi bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, jangan sampai harga beras meningkat drastis,” tegas Virgojanti.

Dari sisi infrastruktur pendukung distribusi, Virgojanti menyatakan, pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap fokus  memperhatikan jalan-jalan kewenangan Provinsi, untuk terus dikontrol serta jika terdapat kerusakan jalan harus segera diperbaiki sehingga dalam mendistribusikan pangan antar wilayah tetap lancar dan tidak terjadi kendala.

Selain itu Pemprov juga menggerakkan Dinas Perhubungan Provinsi Banten untuk terus memantau tarif angkutan darat  dan udara yang dapat berpengaruh terhadap inflasi.

“Intinya Tim Pengendali Inflasi Daerah  (TPID) Provinsi Banten, akan  terus berupaya melakukan pengendalian inflasi, mencari penyebab kenaikan harga, melakukan pemantauan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi inflasi, serta melakukan langkah-langkah intervensi untuk menģatasi inflasi di wilayah Provinsi Banten," demikian tutup Virgojanti melansir laman bantenprov.go.id.rajamedia

Metrop Tapanuli berganti menjadi New Tapanuli setelah bermasalah dalam penulisan Nabi yang tertulis Babi.--
Pos Sebelumnya:
Tetangga B
Komentar: